0.9 | Heart Breaking

5K 602 60
                                    

Yerim memasukan semua pakaiannya ke dalam koper

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yerim memasukan semua pakaiannya ke dalam koper. Sekali lagi, memastikan semua barangnya tidak ada yang tertinggal.

Entah mengapa perasaan perempuan itu mendadak tidak enak sejak ia mendengar percakapan Jungkook dengan putrinya dan Seulgi melalui telfon. Yerim tidak tahu alasannya, yang jelas ia hanya ingin cepat pulang dan memeluk erat putri sematawayangnya itu.

Yerim pikir karena rindu. Perempuan berumur 28 tahun itu begitu merindukan Yejung sampai hatinya berdebar tidak tenang.











Tiba-tiba ponselnya berbunyi, nama Kak Seulgi muncul di layar. Yerim segera mengangkat panggilannya; ponselnya ia apit dengan sebelah lengan, sementara tangannya yang lain digunakan untuk menutup resleting kopernya.

"Ya, Kak Seul?"

Tidak ada suara selama beberapa detik. Yerim menjauhkan ponsel dari telinga, memastikan panggilannya masih tersambung.

"Kak Seul?"

Yerim semakin mengerutkan dahinya mendengar Seulgi sempat terisak dan menghela nafas panjang.

"Kak? Kakak baik-baik aja kan?"

Sekali lagi, Yerim mendengar suara tarikan nafas.

"Yー Yer,"

Suara Seulgi terdengar parau dan serak, seperti habis menangis hebat.

"Kak Seulgi, kenapa Kak?!"

"Kamu harus pulang sekarang Yer."

Perasaan Yerim yang sudah tidak enak seketika menjadi benar-benar tidak enak.

"Iya Kak aku bakal puー"

"Yejung sekarat."

Mata Yerim terbelak lebar, tiba-tiba ia tidak bisa merasakan persendiannya. Kakinya lemas.

Perempuan itu bisa saja jatuh kalau ia tidak bertumpu pada meja terdekat.

"Kakak bercanda kan?"

Apa ini arti dari perasaan tidak enaknya sejak pagi?

"Yejung,"

Suara Seulgi memberat. Lagi, terdengar helaan nafas panjang.

"Dia jadi korban tabrak lari. Seharusnya Yejung tidur siang. Tapi tiba-tiba saja dia keluar dari rumah penitipan tanpa ada yang tahu dan kecelakaan itu terjadi begitu saja."

Yerim sudah terduduk dengan sangat lemas.

"Maaf Yer maafkan aku, seharusnya aku tidak menitipkan Yejung pada rumah penitipan hari ini."

Seulgi terisak dengan jelas, suaranya sudah sangat serak sekarang.

Hening lagi. Yerim masih mencoba mencerna kabar yang dibawa Seulgi melalui telfon.

[1] Secret Regret [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang