0.5 | Accident

4.6K 646 43
                                    

Hehe haloo.

Masih ada yang nunggu cerita ini nggak ya?

Baca sampai akhir yaa

Happy reading
-
-
-

Yerim melengkapi penampilannya dengan hoodie kebesaran yang menutupi crop tee hitamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yerim melengkapi penampilannya dengan hoodie kebesaran yang menutupi crop tee hitamnya. Ia melakukan stretching sederhana sebelum benar-benar melangkah menuju pintu keluar.

Langkahnya sempat terhenti lantaran visualisasi pemuda bermarga Jeon  mampir dipikirannya.

Kau harus bisa Kim Yerim. Hanya acuhkan pemuda beristri itu.

Usai meyakinkan diri, Yerim benar-benar keluar dari flatnya. Pagi ini ia ingin lari pagi untuk menghilangkan lemak yang ia rasa menumpuk ditubuhnya.

Akhir-akhir ini Yerim punya hobi baru, yaitu makan. Nafsu makannya meningkat seiring dengan rasa penasarannya akan makanan-makanan perancis.

Biasanya Yerim tidak begitu, senafsu-nafsunya ia pada makanan, perempuan berumur 28 tahun itu masih dapat mengontrolnya. Hidupnya sehat dan teratur, apalagi ia tahu betul mengenai pentingnya menjaga pola makan selaku profesinya yang seorang dokter.

Yerim sudah tidak kaget melihat Jungkook keluar dari flatnya, ia terus melangkah acuh mengabaikan pemuda dengan tinggi hampir 180 sentimeter itu.

Sesampainya di dalam lift, Yerim langsung menekan tombol secara brutal, berharap pintu lift segera menutup sebelum pemuda yang sedang berlari ke arahnya itu sampai.

Namun harapan memang hanyalah harapan. Pemuda itu berhasil menahan pintu lift yang akan menutup. Ikut masuk dan berdiri di samping Yerim, membiarkan lift menutup secara otomatis.

Si perempuan mendengus cuek membuka ponsel dan berpura-pura sibuk, mengabaikan pemuda disampingnya yang sekarang menatap terang-terangan kearahnya.

Dehaman pelan sang pemuda membuat Yerim agak tersentak. Perempuan itu tidak menoleh, tetap fokus pada ponselnya.

"Yerim-ssi."

Bersamaan dengan panggilan itu, pintu lift terbuka. Dengan cepat Yerim keluar dari lift dan memakai earphone yang diambilnya dari kantong celana.

Jungkook menghela nafas panjang, nekat mengikuti langkah Yerim dari belakang.

Sedangkan, sejak Yerim tahu kalau si pemuda Jeon itu mengikutinya, ia mendegus kesal, melirik ke arah belakang dengan perasaan dongkol. Ia pura-pura menghentikan langkah untuk memastikan kalau Jungkook memang benar-benar mengikutinya.

Merasa buktinya cukup kuat karena Jungkook selalu berhenti disaat ia berhenti, Tanpa aba-aba Yerim membalikan badan, wajahnya mengkerut kesal, matanya memicing tajam, tidak ada guratan ramah sama sekali pada wajahnya. "Ada perlu apa denganku sampai kau terus mengikutiku?" semburnya seketika membuat Jungkook sedikit menciut.

[1] Secret Regret [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang