1.1 | Second Broken

3.4K 466 24
                                    

Mau update cepet atau double up gak? komen dong makanyaaa biar aku semangat hehe

Yerim berjalan kesana-kemari melihat monitor kecil yang terdapat di atas pintu ruangan operasi masih berwarna hijau, menandakan operasi masih terus berlangsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yerim berjalan kesana-kemari melihat monitor kecil yang terdapat di atas pintu ruangan operasi masih berwarna hijau, menandakan operasi masih terus berlangsung.

Didekatnya ada Seulgi dan kedua orangtua Jungkook yang sejak lima hari lalu menemaninya, setelah kedatangan mereka dari Sydney.

Orangtua Jungkook memang tidak tinggal di Seoul lantaran pekerjaan yang menuntut mereka untuk tinggal disana.

Diusia yang sudah tidak lagi muda, seharusnya tuan Jeon tidak perlu memikirkan pekerjaan lagi. Namun rupanya, watak workholic sudah sangat menempel pada pria paruh baya itu, sehingga ia tidak bisa benar-benar meninggalkan perusahaan utama keluarga Jeon dari semua cabang yang terletak di negara Australia tersebut.

Di menit ketika kedua orangtua Jungkook mendengar berita mengenai sang cucu yang mengalami kecelakaan, tanpa pikir panjang, mereka langsung memutuskan flight ke Seoul, meninggalkan beberapa pekerjaan dan dokumen perusahaan kepada orang kepercayaanya.  

Mulanya mereka tidak percaya ketika Jungkook mengabari secara tiba-tiba. Apalagi ditambah dengan salah satu alasannya yaitu; pertengkaran rumah tangga lagi.

Kalau tahu mengenai pertengkaran anak dengan menantunya itu sejak awal, nyonya Jeon pasti sudah terlebih dahulu flight ke Seoul dan tinggal lebih lama, walau tanpa Tuan Jeon sekalipun.

Perempuan paruh baya itu pikir Jungkook dan Yerim tidak akan pernah bertengkar lagi, setelah malapetaka mereka datang, menyentak dan memberi keduanya pelajaran hidup yang begitu berharga, mengenai waktu.

Seulgi tidak lagi sabar melihat Yerim terus berjalan kesana-kemari dengan terus menggigiti kuku. Perempuan Kang yang sekarang sudah menjadi nyonya Park itu beranjak dari posisinya, menarik lengan Yerim dan memaksanya duduk. "Aku pusing melihatmu, jadi diamlah." Katanya kemudian sambil berdecak gemas.

Yerim tidak mengidahkannya ia terus menatap kedepan seraya mengigiti kuku, membuat perasaan nyonya Jeon mencelos. Ia mendapati kembali tatapan kosong itu, tatapan yang sama ketika peristiwa menyedihkan itu bertubi-tubi menghampiri menantunya.

Perempuan paruh baya yang juga menjadi perempuan satu-satunya di keluarga kecil Jeon itu menghampiri Yerim, menarik kepala sang menantu ke dalam pelukannya.

Yerim memejamkan mata, menghirup aroma menenangkan dari perempuan yang melahirkan suaminya itu ke dunia. Ia perlahan rileks, bersandar penuh pada seorang ibu yang sekarang juga merupakan orangtuanya.

Mereka menikmati keheningan tersebut hingga lampu monitor mati dan pintu ruangan operasi dibuka bersamaan dengan brankar yang didorong keluar. Tubuh Yejung masih dibantu dengan peralatan medis, namun yang berikutnya terjadi adalah Yerim begitu merasa bersyukur mendapati sang suami keluar setelahnya dengan senyum lebar yang telah menggambarkan semuanya.

[1] Secret Regret [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang