1.0 | The Plans

4.3K 487 18
                                    

Baca sampai bawah yaa,
Happy reading!














"Terimakasih atas kerja kerasnya,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih atas kerja kerasnya,"

Jungkook mengatakannya sambil tersenyum kecil dan mengangguk melihat beberapa rekan kerjanya menundukan kepala. Ia segera melepaskan sarung tangan, masker dan apron operasi sekali pakai, membuangnya di tong sampah dekat pintu keluar ruang operasi.

Pemuda bergigi kelinci itu mampir sebentar keruangannya untuk mengambil jas putihnya tanpa mengganti baju operasi berwarna hijau yang ia pakai untuk operasi bedah jantung beberapa  menit lalu.

Jungkook masuk ke dalam sebuah ruang inap VVIP dimana putrinya berada. Pandangannya langsung bersibobrok dengan punggung seorang perempuan berambut pendek yang juga mengenakan jas putih, sebagai identitas dokter.

Ia mendekat, ikut melihat gadis kecil berumur 3 tahun yang ditutupi oleh tabung besar, seolah di invasi dari lingkungan sekitar. Seluruh tubuhnya dipasangi alat bantu medis untuk menyokong hidupnya.

Jungkook menoleh pada perempuan yang kini meletakkan telapak tangannya di tabung tersebut, berdenyut nyeri ketika perempuan itu menitikan lagi air mata yang dengan cepat dihapus sendiri.

"Kapan kiranya kita bisa melakukan operasi, Kak?" ujar si perempuan lirih. Sudut bibirnya ia gigit, menahan diri dari tangisnya yang lagi-lagi memaksa keluar.

Jungkook terdiam, tidak tahu harus menjawab apa karena ia juga tidak menemukan solusi. Sejak ia dimintai tolong untuk merawat bayi dari cinta pertamanya, yaitu Lee Jieun, tidak sekalipun ia tahu siapa ayah biologis bayi itu yang sekarang ia beri nama Yejung. Jeon Yejung.

Jieun begitu tertutup mengenai laki-laki yang seharusnya bertanggung jawab atas kehamilannya itu. Di penghujung hidupnya pun ia tidak mengatakan sedikitpun tentang identitas laki-laki yang seharusnya menjadi ayah kandung dari Yejung.

Golongan darah B- termasuk golongan darah yang jarang dimiliki penduduk Korea Selatan. Ia  sudah memastikannya sendiri, mendatangi ruang data dan penyimpanan stok darah di rumah sakit pusat, tempatnya bekerja. Sudah menghubungi juga rumah sakit cabang dan beberapa rumah sakit lain yang jawabannya tetap sama; tidak memiliki stok dengan golongan darah yang langka tersebut.

Jungkok melingkarkan sebelah tangannya di leher Yerim, sedangkan telapaknya mengangkat lembut dagu wanitanya, memaksa perempuan itu untuk menatapnya, "Aku......." Pemuda itu tercekat atas pita suaranya sendiri, "Maaf sayang maaf, aku pun tidak tahu jawabannya. Maafkan aku yang tidak berguna ini." katanya parau.

Jungkook segera menarik Yerim ke dalam pelukannya, secepat ia merasa setetes air bening akan jatuh dari pelupuk matanya. Jungkook tidak ingin Yerim tahu kalau dirinya juga rapuh dan jatuh. Ia ingin wanitanya itu hanya tahu kalau Jungkook bisa diandalkan, sehingga Yerim bisa menumpahkan semua bebannya kepada pria itu.

[1] Secret Regret [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang