0.1 | Annoying Boy

4.8K 736 100
                                    

Yerim telah selesai dengan ritual mandinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yerim telah selesai dengan ritual mandinya. Ia dengan cepat mengikat jubah mandi sebelum melangkah menuju pintu apartemennya. Huh. Siapa sih yang memencet bel dengan begitu tidak sopannya?

Tanpa melihat intercom, Yerim membuka pintu. Matanya terbelak lebar mendapati pemuda beristri yang ia temui di bandara kemarin menatapnya masih dengan senyum yang terlihat menyebalkan di mata Yerim.

"Yerim-ssi? Kau tinggal di apartment ini juga?" ujar Jungkook dengan nada berlebihan.

Yerim tidak menjawab, hanya menatap dengan tidak ramah, wajahnya tertekuk sempurna dan kedua matanya menatap sinis, "Kau menguntitku?" Sembur gadis berambut pendek itu  tanpa perlu bersopan santun.

Jungkook mengangkat kedua alisnya, terkejut atas respon yang amat sinis itu, "Jangan salah paham Nona, istriku memang punya apartment di sekitar sini. Dan kebetulan sekali flatku berada di depan kamarmu." jelas si pemuda tanpa menanggalkan nada ramahnya.

"Ah," Yerim sedikit melunakkan wajahnya, "Ada perlu apa kau mengetuk pintu flatku?" tanya Yerim tanpa perlu berbasa-basi. Tangannya ia lipat di pinggang.

Pandangan Jungkook menelusuri Yerim yang masih menggunakan jubah mandi dengan rambut basah, seketika ia menjadi gugup, "Kau sedang mandi ya? Maafkan aku kalau mengganggumu, apa aku perlu pergi dan kembali lagi 30 menit ketika kau telah berpakaian?"

Walaupun raut wajahnya sudah tidak sekaku awal, tetapi matanya tetap menatap tajam, "Ada perlu apa?" tanya Yerim lagi dengan tekanan sinis.

Perempuan itu tidak mengerti, kenapa pemuda beristri dihadapannya ini terlihat mengulur-ulur waktu untuk mengobrol padanya. Bukannya kepedean atau bagaimana, tapi Yerim bukanlah remaja puber yang tidak mengerti sinyal-sinyal pria yang berniat mendekatinya.

"Diluar sedang hujan lebat, aku lapar sekali karena tidak makan sejak pagi. Apa kau punya mie instan atau ramyun? Boleh aku meminjamnya? Karena aku belum sempat ke supermarket untuk belanja sejak kemarin,"

Yerim mendengus sebal, tidak juga tega mendapati wajah memelas pemuda di hadapannya, "Tunggu sebentar," ujarnya kemudian masih dengan tatapan sinisnya.

Perempuan berambut pendek itu kembali sekitar 3 menit dengan beberapa kotak makanan. Ia langsung menyerahkan kotak tersebut ke pemuda yang masih menunggu dengan senyum lebarnya itu, "Aku tidak menyimpan ramyun, karena tidak menyehatkan. Makanlah itu untuk menggantikan ramyun, lebih sehat juga. Kalau kau tetap ingin ramyun tunggu sampai hujannya reda dan kau bisa membelinya."

Mendengar kalimat panjang yang diucapkan Yerim pertama kali padanya, sontak membuat Jungkook semakin melebarkan senyumnya. Tangannya langsung menerima kotak makan yang diberikan Yerim, "Terimakasih ya, kau baik sekali."

Yerim mengangguk kecil, "Kenapa tidak minta istrimu buatkan makan daripada menyeduh ramyun?"

"Ah, istriku sedang pergi rupanya, aku sendirian di flat."

[1] Secret Regret [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang