8

462 12 0
                                    

Pagi yang cerah, siulan burung nyaring di gendang telingaku, ayam berkokok membangunkan orang orang yang masih tertidur. Ku buka mataku bergegas mandi supaya aku tidak terlambat sekolah supaya tidak bau juga.
Setelah aku mandi tidak lupaku semprot minyak wangi kesukaanku. Dan langsung turun menuju sarapanku yang sudah lama menunggu, mungkin.
"Bu, aku gak ketemu kakak..?"
"Bu..siapin bekal..aku ada latihan.."suara lantang kakak yg terdengar di lantai atas.
"Tuh, kakak kamu..!"
"Iya bu biarin cuma nanya..!"
"Ooh, yaudah. Sanah sarapan dulu biar gak laper..!"
"Iya, bu..!"jawabku sambil mengambil sarapanku dan tersenyum pada ibu.
Setelah aku sarapan ,aku langsung bersiap siap berangkat sekolah.
"Bu..aku berangkat..!"
"Iya,hati hati"jawab ibu setengah berteriak.

*#*#*

Ku naiki motor ibuku menuju sekolah. Ku lihat beberapa bangunan rumah yang keadaan sepagi ini masih sepi.
Untung saja aku sudah hafal jalan di bogor.
Kuparkirkan motor ini lalu kuteruskan langkahku menuju kelasku.

"Eh,susi..pagi sekali, tumben..!"
"Eh , al. Iya nih. Lagi gak ada kerjaan di rumah.."
"Oh, pantas aja.."
"Ayo al, duduk !"
Sambil menepuk bangku ku.
Trut..trutt..
Suara handphone ku berdering .
"Assalamualaikum, halo..!"
"Walaikumsalam, ini ayah al..!"
"Eh, ayah. Tumben sekali..!"
"Gimana kabarnya. .!"
"Baik kok, yah. Gimana dengan ayah..?"
"Baik donk sayang..gimana dengan sekolah nya"
"Em,mungkin bisa di sebut lumayan ! "
"Kok lumayan sih..?"
" yaa ..mungkin akunya belum bisa beradaptasi.."
"Oh, yaudah .nanti juga kamu jadi terbiasa "
" iya, yah"
"Udah dulu ya. Ayah mau siap siap dulu ya .."
"Iya yah..!"
"Assalamualaikum..!"
"Walaikumsalam.."
Tuut. Mati.
Aku mematikan handphone ku. Selesai aku menelpon, susi menggodaku dikira nya ayah ku ada di rumah tapi kenyataanya kan ayah ada di pekerjaannya. Akupun menjelaskan nya kepada susi.
Lalu aku bertanya kepada susi, bagaimanakah kabar tentang orang tuanya.
Ia menjawab baik baik saja.ketika aku tanyakan perihal tentang ibunya ia menjawabnya dengan senyuman.tapi ketika aku menanyakan perihal tentang ayah nya , ia malah hanya diam membisu itu semua membuatku khawatir, emang apa yang terjadi kok dia sampai diam seribu bahasa gitu. Akupun menebak-nebak tentang apa yg terjadi pada ayahnya.
1 . apakah ayahmu sakit.
Jawabannya tidak.
2 . ayah mu meninggalkanmu sih sejak kecil dan tak tau kemana.
Jawabannya tidak.
3. Apa ayahmu cerai dengan ibumu .
Jawabanku salah lagi.
4. Apa ayah mu meninggal dunia.
Dia terdiam sejenak lalu menganggukan kepalanya lembut.
Akhirnya ia mau buka mulut tentang ayah nya, sebelum meninggalkannya. Hatiku bergetar,mulutku tak bisa berkata apa apa lagi terasa terkunci oleh perasaan susi yang sedang mengingat masa lalunya yang menyakitkan dan menyedihkan itu. Didalam hidup yang sempat membuatnya tertekan karna ayahnya meninggal ketika ia baru berusia 11 tahun. Tepat diusia remajanya dikala ia membutuhkan biaya yg besar untuk meneruskannya ke jenjang yang lebih tinggi, apalagi waktu itu sedang di adakan les pembayaran lesnya juga mahal. tapi karena ia yaqin , bahwa les bukanlah penjamin nilai sempurna atau kepandaian tapi kerja keraslah yang membuktikannya.
Ku tak tega melihat air mata susi menetes lalu ku sandarkan susi pada pundakku. Ku beri motivasi untuknya untuk hiburannya . dan tak terasa bel tanda masuk telah berbunyi. Kamipun belajar dengan tenang..

#*#*#

Teng teng..
Jam istirahat pun tiba.
Aku mengajak susi ke kantin .
Niatnya aku mau mentraktir susi tapi susi malah menolak, namun aku bersikeras kepada susi sampai mohon mohon akhirnya susi pun mau menerima keputusanku.
pelayan kantinpun berjalan menuju meja kami untuk menanyakan pesanan.aku memesan 1 nasgor pedas sedang , teh botol dingin, dan air putih.
Susi pun memesan hal yang sama seperti yang ku pesan.
Setelah aku menghabiskan semuanya begitupun dengan susi , akupun membayar semua yang telah di pesan bukan punyaku saja tapi punya susi juga .
Ketika aku berjalan menuju kelas, tiba tiba ada pengumuman bahwa sekolah di liburkan selama 3 hari karenakan semua guru ada rapat mendadak.dan untuk hari ini siswa tidak dibubarkan namun bebas tidak boleh ada yang keluar dari lingkungan sekolah.
Saat aku mendengarkan pengumuman tadi aku langsung bergegas menuju perpustakaan untuk membaca buku disana sekalian mengerjakan tugas jangan lupa membawa kartu perpustakaan.
Teng teng teng
Tak terasa bel pulang berbunyi aku pun bergegas keluar dari perpustakaan ini. Ketika aku akan pulang aku langsung bergegas ke perpustakaan karena kartuku dan pulpen merahku tertinggal di dalamnya. Namun penjaga perpustakaan tetap tidak mengijinkan ku masuk.
"Ayo lah pak..! Saya sangat butuh pulpen itu , pulpen itu pemberian ayah ku..!"
"Gak bisa.. Kan syarat masuk ke perpustakaan harus ada kartu kalau keluar kan gak ada syarat..! Kecuali minjem buku harus di tulis dulu..!" jawab penjaga perpustakaan tersebut.









Terus baca ya.. Biar nanti tau apa yang akan dilakukan rehan pada alvisya selanjutnya.

Siti rahmawati

RehankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang