lebaran sudah dekat

525 51 13
                                    

"bunda kok buat kuenya banyak banget ? padahal kan kemarin orderan terakhir" tanya hyunra begitu memasuki dapur siang ini.

tepung terigu, telur, mentega, dan bahan kue lain dalam jumlah besar tertata rapi di meja makan.

"bentar lagi kan mudik. jadi bunda mau nyiapin kue buat keluarga yang datang dari tangerang," jawab bunda.

"yaudah, uun bantuin."

hyunra mengambil buku resep buatan bunda sendiri, lalu mulai mencampurkan beberapa bahan sesuai petunjuk yang ada. agak kualahan sih. hyunra kan gak pro kalau masalah masak memasak.

bunda menyiapkan alat alat yang sekiranya akan dibutuhkan.

donghan yang baru datang entah darimana langsung menuju dapur ketika mendengar suara berisik.

"ya Allah dek. ngapain lo ?" pekik donghan saat melihat meja makan berantakan akibat tepung yang kemana mana.

"lagi mancing nih," lawak hyunra.

donghan merotasikan matanya. kemudian dia duduk di samping bunda yang lagi nimbang kacang.

"bun, mau donghan bantuin gak ? kasian kalau dibantu uun, yang ada kuenya abis duluan sebelum masuk ke toples" tawar donghan.

"bacot ya abang. pokoknya kalau lebaran nanti lo yang sungkeman ke gue," cerocos hyunra.

bunda cuman gelengin kepala. anaknya udah segede ini masih aja suka berantem kek bocah 5 tahunan.

"nih, blender sampai halus"

donghan mengambil blender dari lemari dan mulai melakukan tugasnya.

"bun, masa ya kemarin kan uun pergi—"

"nngiiiingggg"

cerita hyunra terpotong oleh suara nyaring blender. setelah blender berhenti, hyunra melanjutkan ceritanya.

"uun pergi bukber bareng temen. nah sebe—"

"nggiiiiiiiingggg"

"sebenarnya kan yang—"

"nnngggiiiiiiiingggg"

"yang janji—"

"ngngngiiiiingggg"

"janjia—"

"nggiiiiinggggg"

emosi, hyunra melempar donghan -oknum pengendali blender- dengan sendok kayu. donghannya malah ngakak gak karuan.

"donghaaan" tegur bunda.

"bunda, entar kalau keluar—"

"nnggiiiiiiingggg"

"ABANG !!" pekik hyunra kesal.

"wkwkwk iya iya. udah selesai nih"

"pokoknya entar bang donghan di tukar sama kak yuyun aja deh bun. biar gak marah marah tiap hari," protes hyunra.

donghan meletin lidahnya.

"bun, kok kita gak mudik sih ? kenapa bukan kita aja yang ke tangerang ?" tanya donghan sambil merhatiin bunda yang lagi giling adonan.

"lupa kampung kita halaman berapa," jawab hyunra asal.

"sejak kapan lo jadi bunda gue ?" sarkas donghan.

"dih, amit amit ya entar anak gue modelan lo" tukas hyunra.

"dih, bagus dong. gue kan ganteng. ponakan gue juga harus ganteng lah" donghan membela diri.

"apasih. cukup satu aja anaknya bunda yang ngeselinnya kayak lo. jangan cucunya juga," cibir hyunra.

"kalau dari sini ke tangerang itu arus mudiknya macet parah. apalagi ntar kalau kita mau pulang. lagian kan ayah masih sibuk." jelas bunda menyudahi percekcokan mereka.














setelah berjam jam di dapur, akhirnya kuenya selesai juga. jangan khawatir sama rasanya. meskipun bulan ramadhan, ada kok pakarnya, yaitu hyunra yang lagi dapet.

untung di dia sih ini. ambil start duluan comotin kuenya. kan enak.

sekarang udah waktunya sholat tarwih. bunda absen tarwih berjamaah di masjid soalnya dari kemarin tidurnya cuman sedikit soalnya orderan kue lebaran numpuk, jadinya sekarang badannya pegel pegel.

donghan dan ayah udah berangkat daritadi. sekarang hyunra uring uringan di kasur sehabis mandi sambil main game.

game apasih itu namanya yang lagi rame sekarang ? helix jump ? yah itu ali. pokoknya lagi main bola bola yang gak boleh kena warna tertentu.

hyunra main game sampai ketiduran. emang paling enak tuh kalau habis makan, kan kenyang tuh. abis itu mandi, gegoleran, tidur.

fix, melar sudah badan ini.


















donghan menuruni tangga. ia berniat kembali ke mesjid untuk i'tikaf. tapi waktu melewati dapur, perasaan donghan jadi gak enak.

awalnya sih b aja. tapi pas kedenger ada suara suara aneh gitu, donghan jadi kepo.

berbekal kepo dan sebuah Al-qur'an di tangannya, donghan mengendap endap ngintip ke dapur, dan melihat pintu kulkas yang terbuka lebar. lampu dapur yang memang sengaja dimatikan karena udah malam membuat apa yang di depan kulkas jadi gak keliatan jelas.

dengan berani, donghan mendekat sambil mepet mepet ke tembok. tangannya berusaha mencari saklar lampu.

'ctak'

lampu menyala. donghan melengos ketika melihat apa yang ada di depan kulkas.

hyunra dengan muka bantal lagi nyomotin kue nastar di depan kulkas.

"heh, ngapain lo tengah malam nongki depan kulkas ?" tanya donghan.

hyunra yang setengah sadar beranjak mengambil air minum.

"di kamar panas. acnya mati. mana lapar lagi." racau hyunra yang terhuyung huyung nuang air es.

akhirnya donghan yang nuangin. abis itu hyunra duduk depan kulkas lagi. kali ini, nastar yang dicomot.

karena memikirkan nasib kue kue yang sepertinya bakal habis bahkan sebelum lebaran, donghan mengambil toples toples tersebut dan meletakkannya di rak yang tinggi.

uun kan pendek, pikir donghan.

tak peduli, hyunra mengambil doritos dari dalam kulkas dan memakannya.

akhirnya donghan membujuk hyunra agar kembali ke kamarnya dan tidur.

"aduh bang panas. tidur di sini aja" racau hyunra.

bahkan hyunra sudah membaringkan diri di depan kulkas.

"tidur di kamar gue aja kalau gitu. ntar lo di gigit tikus kalau tidur di sini. bangun buruan," bujuk donghan.

akhirnya hyunra bangun dan mengikuti donghan menuju kamarnya.

setelah dirasa hyunra sudah tidur nyenyak di kasur donghan, akhirnya donghan bisa berangkat ke masjid dengan tenang.






















"hadeh si uun ada ada aja kalau lavi dapet."

----

hai :>

gw nulis apaan sih ini :'3
miankan gw yaang jarang up. lagi sibuk ngurusin lebaran :""

btw, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN. MAAFKAN SAYA JIKA SEKIRANYA SEMPAT MEMBUAT PEMBACA SEKALIAN TERSINGGUNG ATAU APALAH. DENGAN SANGAT SAYA MOHON MAAF.

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI WAHAI SAUDARA SEIMANKU :)





btw, pada mudik kemana ?

SG ⸙ 𝙛𝙞𝙣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang