[✔] One Week Friend ☆ Meanie

11 : Unexpected Question

"Apa maksud eomma? Mingyu ada di sini, ia di sebelahku."

Nyonya Jeon menatap sendu putera semata wayangnya.

"Eomma tau kau kesepian, Won. Tapi eomma tak mengira akan jadi seperti ini." Wanita itu menangis. Merasakan sesak dalam dada. Beribu penyesalan yang tersimpan dalam lubuk hatinya kembali naik ke permukaan. Nyonya Jeon merasa bersalah akan Wonwoo. Ia merasa bersalah karena telah melahirkan Wonwoo dan membuat anak kesayangannya berada dalam situasi yang sulit.

Wanita itu tau Wonwoo melewati masa-masa yang sulit karena kekurangannya. Bahkan untuk memiliki satu orang teman pun terasa sulit bagi Wonwoo. Dan Nyonya Jeon tak bisa untuk tidak merasa bersalah.

"Maafkan eomma, Wonwoo. Maaf," ulang Nyonya Jeon yang tak dimengerti Wonwoo.

"Eomma tau kau kesepian, tapi eomma tak pernah berpikir kau akan berhalusinasi seperti ini."

Dan air mata Wonwoo pun ikut jatuh bersamaan dengan Nyonya Jeon memperjelas kalimatnya. Wonwoo menatap nanar ke arah ibunya yang tengah menangis tersedu-sedu. Untuk pertama kalinya, Wonwoo tidak dipercaya ibunya.

"Jadi, eomma benar-benar tidak percaya padaku?"

Nyonya Jeon mengangguk, semakin memperjelas rasa kecewa Wonwoo terhadap wanita itu.

"Tapi Wonwoo tidak berbohong, eomma. Aku tidak berhalusinasi, dan Mingyu benar-benar ada di sini. Ia adalah teman baruku. Eomma ingat aku pernah bercerita tentang sosok baik hati yang telah menyelamatkanku dari ketakutanku di persimpangan? Ia adalah Mingyu, eomma. Dan ia di sini. Kenapa eomma tidak percaya? Kenapa eomma bilang eomma tidak bisa melihatnya?" Wonwoo mengatakan kalimat panjang itu dalam satu tarikan nafas. Membuat tubuh kurus itu terengah setelahnya.

Nyonya Jeon terdiam mendengar  perkataan anaknya. Matanya tampak sembab dan wajahnya memerah. Namun rautnya memancarkan kebingungan.

"Kau tidak mungkin berteman dengan arwah gentayangan kan, Won?"

TBC.

Ketidakjelasan yg hqq hm.
Colek newbielike yg nebak berhadiah di chapter sblumnya :v