3 : Ucapan Terimakasih

1K 198 9
                                    

Wonwoo menatap heran pada lelaki tinggi di sebelahnya. Ya, setelah melalui perdebatan tak berarti, dengan terpaksa menuruti ajakan pulang bersama dari lelaki baik hati yang telah menolongnya. Satu hal yang Wonwoo sadari setelah berjalan beberapa menit bersama Mingyu adalah bahwa mereka ternyata berada di sekolah yang sama. Hal itu ia sadari saat melihat seragam yang dikenakan Mingyu sama dengan miliknya, hanya saja dasi yang Mingyu kenakan berwarna biru tua, bukan biru terang seperti milik Wonwoo, itu berarti lelaki di sebelahnya adalah kakak kelasnya.


"Apakah rumahmu masih jauh?," tanya Mingyu memecah keheningan. Sontak Wonwoo yang tadinya menatap Mingyu kini beralih menatap sekitar.

"Tidak kok. Itu rumahku." Tunjuk Wonwoo pada salah satu rumah yang jaraknya sudah tak jauh lagi. Mingyu mengangguk paham.

Gantian Mingyu yang menatap lekat pada sosok mungil di sisinya. Sebelah alisnya terangkat mendapati ada hal aneh dari sosok itu. "Hei, benda apa itu yang menempel pada telingamu?," tanyanya kemudian.


Wonwoo melirik Mingyu sekilas kemudian tersenyum. "Itu alat bantu dengar," jawabnya santai. Berbanding terbalik dengan Mingyu yang sempat membisu karena merasa bersalah.

"Maaf."

"Tak apa. Oh, kita sudah sampai."




Keduanya menghentikan langkah di depan sebuah rumah bercat putih berpagar hitam dengan banyak tanaman hias di halamannya.

"Kau mau mampir dulu?" Wonwoo bertanya pada Mingyu yang dijawab dengan gelengan kepala.

"Lain kali saja. Aku ada ulangan besok," tolak Mingyu.

Wonwoo mengangguk paham kemudian membungkuk sopan ke arah Mingyu. "Terimakasih telah mengantarku, juga untuk yang tadi," ujarnya lembut disertai senyum tipis.

Mingyu tersenyum sekilas sebelum akhirnya berlalu pergi meninggalkan Wonwoo yang sudah berjalan masuk ke dalam rumah. Dan dengan bodohnya lelaki tinggi itu melupakan satu hal penting, yaitu nama.














TBC.

[✔] One Week Friend ☆ MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang