Kegiatan sekolah telah usai. Tanpa menunggu apapun, Wonwoo segera membereskan alat tulisnya. Menatap jam dinding yang ada pada kelasnya sejenak, sebelum akhirnya pergi meninggalkan ruangan itu. Seharian ini Wonwoo tidak berbicara dengan Mingyu sama sekali —kecuali pagi tadi, saat di rumah Wonwoo. Jangankan berbicara, bertatap muka di sekolah pun tidak.
Tak begitu memusingkan Mingyu, Wonwoo justru lebih tertarik untuk segera mencaritahu kebenaran mengenai sosok Kim Mingyu. Dengan berbekal alamat yang diberikan Yoon-ssaem, Wonwoo menaiki bus menuju daerah Gangnam, tempat dimana Mingyu tinggal.
"Eomma, sepertinya aku akan pulang terlambat hari ini."
"..."
"Tak apa, hanya ada beberapa urusan saja yang harus aku selesaikan."
"...."
"Hmm, aku akan berhati-hati. Annyeong."
Wonwoo mendesah lega. Bersyukur karena ibunya tak bertanya lebih lanjut mengenai urusan yang harus diselesaikannya itu. Waktu sudah hampir petang, dan ia tak bisa menunda urusannya kali ini, maka dari itu ia harus meminta izin terlebih dahulu. Ia tak mau membuat ibunya khawatir.
Ting
Merasa sudah sampai di pemberhentian yang tepat, Wonwoo menekan bel tanda berhenti. Begitu bus berhenti dan pintu terbuka, Wonwoo bergegas turun. Menurut alamat yang diberikan Yoon-ssaem, dirinya masih harus berjalan sekitar 500 meter dari halte sebelum mencapai rumah Mingyu.
Tanpa mengeluh ataupun lelah, Wonwoo melanjutkan langkahnya. Beban berat yang dibawanya terasa tak begitu berat karena tekadnya yang menggebu. Hingga langkahnya terhenti di depan rumah bernomor 08. Wonwoo menatap rumah itu dengan ragu. Bukan karena takut atau sejenisnya, hanya saja rumah itu tampak begitu sepi.
Ting Tong
Wonwoo menekan bel di sisi pagar. Namun tak ada respon.
Ting Tong
Lagi, Wonwoo menekan bel itu. Dan masih sama seperti sebelumnya, tak ada respon.
Wonwoo hampir saja menekan bel itu untuk ketiga kalinya sebelum sebuah suara mengejutkannya.
"Kau mencari siapa?," tanya orang asing yang mengagetkan Wonwoo tadi.
"A-anu, aku mencari kediaman Keluarga Kim, apakah benar ini tempatnya?"
"Keluarga Kim?" Wonwoo mengangguk mengiyakan.
"Mereka sudah pindah sejak lama, sudah hampir 2 tahun."
Mendadak kaki Wonwoo melemas. Tubuhnya hampir saja ambruk jika saja namja asing itu tidak menopang tubuhnya. Wonwoo menatap nanar ke arah namja itu.
"K-kau tidak sedang bercanda, kan?"
"Tentu tidak. Lagipula ada perlu apa kau mencari mereka?"
Wonwoo menegakkan kembali tubuhnya membuat nama tadi melepas pegangannya pada tubuh Wonwoo.
"Aku ingin bertanya mengenai Kim Mingyu, jika perlu aku ingin bertemu dengannya."
Deg.
Namja asing itu membulatkan mata tak percaya. Ia kenal dengan nama itu; Kim Mingyu. Dulu, keduanya adalah sahabat dekat. Jadi, saat nama itu keluar dari bibir manis Wonwoo, ia menatap namja di hadapannya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kau benar-benar ingin bertemu dengannya?," tanya namja itu dengan nada penuh keseriusan.
Wonwoo mengangguk yakin.
"Kalau begitu kau bisa ikut denganku. Anyway, namaku Kwon Soonyoung, tapi kau bisa memanggilku Hoshi."
Sebenarnya Wonwoo sedikit ragu dengan tampang namja asing itu yang tak meyakinkan. Namun melihat kesungguhan yang dipancarkan mata sipit itu, Wonwoo tak bisa untuk tidak percaya.
"Baiklah, aku ikut denganmu."
TBC.
aku dabel apdet karena pengen cepet cepet kelarin ini work. Anyway, alamat Mingyu di sini aku cuna ngarang :')) ehehe
Chapter 12 & 13 ini masih anget, abis ketik lgsg apdet :v
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] One Week Friend ☆ Meanie
Fanfictionpea-chy ©2018 [COMPLETED] Penggalan kisah dari seorang tuna rungu bernama Jeon Wonwoo bersama sang sahabat; Kim Mingyu.