Afraid

639 53 5
                                    

Emily merasa seperti orang terpanik dan tergugup di dunia. Setelah mendengar perkataan Walter, dia tidak tahu harus bicara apa, yang dia rasakan hanya takut pada apa yang akan Bella dan teman-temannya lakukan. Itu juga jika perkataan Walter benar. Emily  juga takut bahwa Zac, sahabat Bella yang telah menarik perhatiannya akan bersikap jahat padanya.

"Sebaiknya kau menjauhi mereka Emily" kata Walter lagi selagi kami berjalan ke kelasku. Aneh, wajahnya terlihat panik. Seperti adanya masalah antara mereka berdua, tapi Emily tidak tahu pasti.

"Aku tidak bisa menjauhi teman sekamarku. Lagipula dia terlihat baik" Kata Emily pada akhirnya. Dia tidak bisa percaya begitu saja. Bella sudah dianggap Emily sebagai teman. Dia harus membuktikan sendiri apakah Bella akan menjauhinya atau tidak. Lagipula, Emily ingat dia harus berpikiran positif. Walter tidak bicara lagi setelah itu.

"Baiklah. This is your class. I'll see you around?" Katanya di depan kelas baruku. Ekspresinya masih tidak nyaman setelah pembicaraan mereka.

"Sure. Thank you Walter" ujar Emily tersenyum. Dia balas tersenyum dan pergi.

Okay, this is it. Emily menghembuskan nafas dan mengetuk pintu kelas. Rasa gugup menjalar ke seluruh tubuh Emily ketika seorang guru laki-laki membuka pintu.

"Ehm- Saya Emily Wellington. Murid baru" Kata Emily dengan gugup.

"Oh, silahkan" Kata guru itu mempersilahkan masuk.

"Anak-anak, kita kedatangan murid baru. Perkenalkan dirimu pada yang lain, Emily" Lanjut guru itu. Emily maju ke tengah kelas dan menatap ke semua siswa yang sedang duduk.

Semua mata tertuju pada Emily, membuat Emily makin gugup.

"Nama saya Emily We-" perkataannya terhenti ketika melihat cowok berambut blonde dan tampan yang berada di bangku paling belakang. Dia memanggil seorang cewek di depannya dan membisikkan sesuatu, lalu mereka berdua menatap Emily kembali.
Itu salah satu sahabat Bella yang bernama Kevin, Pikirnya.

Kevin yang sedang memakan permen karet tersenyum jahil pada Emily yang sedang menatapnya. Emily langsung membuang muka.

"Nama saya Emily Wellington. Saya pindahan dari Indonesia, dan umur saya 17 tahun" Ujar Emily cepat-cepat. Dia ingin duduk supaya tidak lagi menjadi pusat perhatian.

Semuanya hening hingga ada yang menyahut,

"You don't look like asian" Semua siswa menghadap ke belakang, ke arah Kevin. Ternyata dia lah yang bicara. Ada beberapa siswa yang tertawa kecil.

"Ya hmm, Ayahku orang Inggris" Jawab Emily langsung.

"Ooh" katanya santai, masih terlihat seulas senyum jahil di bibirnya. Semua kembali diam.

"Baiklah, silahkan duduk di bangku belakang paling kiri Emily. Saya Mr. Adam guru biology" Kata guru itu pada akhirnya.

Emily melangkahkan kakinya dan langsung duduk dengan cepat. Meja Emily bersebelahan dengan meja Kevin. Kevin menatapnya sesekali. Emily merasa gugup dan takut cowok ini akan menggangunya.

Materi biologi yang diterangkan sudah Emily pelajari, jadi dia tidak terlalu memperhatikan. Dia hanya berdoa semoga saja hari pertama ini tidak ada yang mengganggunya. Saat itu juga ada kertas yang dilempar ke mejanya. Tadinya Emily ingin mengabaikannya, tapi karena dia penasaran, dia membuka kertas itu.
Ada kecoa di rambutmu. Aku hanya mengingatkan.

Spontan Emily berteriak dan mengacak-acak rambutnya dengan panik. Seketika semua siswa menatap ke arahnya. Terdengar suara tawa dari sampingnya, itu Kevin dan temannya yang berada di sebelahnya.

WonderwallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang