Roomate

831 67 9
                                    

Emily tidak suka berjalan sendiri seperti orang aneh.

Menatap mata-mata orang yang berlalu lalang di depannya. Karena tidak ada orang yang dia kenal , alhasil Emily selalu berjalan menunduk, kadang-kadang menatap handphonenya yang sudah lowbat, mencari taksi.

Akhirnya dia menemukan taksi dan pergi ke guest house yang akan dia tinggali.

Vienna Guest House. Lockwood St. number 3, London.

Di perjalanan dia hanya memikirkan apa saja yang akan dihadapinya di kehidupan barunya ini. Emily memikirkan sekolah barunya, teman-temannya, dan hal lainnya. Tapi apapun itu, dia lebih mementingkan pendidikannya hingga lulus nanti.

Di kota London begitu banyak cafe dan pusat perbelanjaan. Suasananya terlihat nyaman walaupun ramai. Emily membayangkan kehidupan barunya bisa membuat Emily senang, dan dia harap dia dapat melupakan kenangan-kenangan buruk yang pernah dia alami.

Tidak terasa akhirnya Emily sampai ke tempat tinggal barunya. Dia segera membayar taksi, dan keluar. Angin dingin membuat rambut coklat panjangnya terkibas. Suasana tempat tinggal barunya terlihat nyaman dan aman. Terdapat banyak tanaman hijau yang menghiasi sekitar tempat itu.

Emily melangkahkan kalinya ke dalam dan bertanya kepada security.

"Excuse me, dimana tempat resepsionis?" Tanya Emily.

"Oh, right this way" Security itu menunjuk jalan ke dalam.

Emily berjalan dan mencari ketika didepannya ada suara perempuan yang nadanya seperti protes. Emily mendengar sumber suara itu dan mendekat.

"Saya sudah disini selama 1 tahun dan kalian memindahkan kamar saya begitu saja?" protes perempuan berambut blonde seumuran dengannya kepada seorang wanita, yang Emily pikir bahwa dia adalah pemilik guest house ini.

"We're so sorry Miss McLean. Tapi orang tuamu lah yang mengurusi perpindahannya, kamar anda yang dulu sudah dibooking lagi." Jawab wanita dihadapannya. Wanita itu lalu menoleh pada Emily.

"Wait a second Miss Bella McLean" katanya dan menghampiri Emily yang berdiri tidak jauh darisana.

"Miss Emily Wellington? " Tanyanya.

"Yes?" Jawab Emily. 

"Let me introduce myself. My name Darcy Wales and I'm the owner of this guest house. Your room is ready. This way please" ujarnya.

Emily mengangguk.

Perempuan berambut blonde yang bernama Bella itu mendekati.

"You mean... My old room? Oh please Mrs. Darcy, aku tidak mau tinggal sendiri di kamar yang lebih besar. Please just tell my mother" Katanya dengan panik. Dengan enggan, Mrs. Darcy mengangguk dan pergi untuk menelepon.

Emily bingung apa yang terjadi. Dia menoleh ke Bella. Gadis blonde itu  mengingatkan dia pada gadis-gadis populer yang suka menindas anak culun di film-film. Badannya langsing, wajahnya mulus dan terlihat modis dari pakaiannya.

Dia menoleh ke arah Emily, seakan tahu dia sedang diperhatikan.

"Kau baru ya disini? What's your name?" Tanyanya penasaran.

"I'm Emily. I'm from Indonesia" Jawabku.

"Oh nice. I'm Bella" katanya berjabat tangan. Wajahnya terlihat panik lagi.

"Kau tahu bagaimana rasanya tinggal di kamar yang besar, memiliki 2 tempat tidur dan fasilitas mahal lainnya, tapi hanya tinggal sendiri? Menyeramkan bukan?" Tanyanya dengan panik. Emily berpikir bahwa sebenarnya tidak menyeramkan. Tapi sepertinya Bella punya ketakutan tersendiri.

WonderwallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang