Bab 7

434 64 3
                                    

Awalnya ada kekhawatiran yang Kyuhyun rasakan dalam langkahnya menuju kamar Sungmin. Beberapa kali juga Kyuhyun menyalahlan dirinya sendiri dalam hati.

Ia tak habis pikir bagaimana perasaan seperti itu hinggap dan meresahkan hatinya, apa dia hanya iri sebagai seorang kakak yang melihat Sungmin lebih dekat dengan kakaknya yang lain? Atau perasaan khawatirnya kali ini adalah awal dari perasaan yang lain?

Syukurlah Sungmin seperti tidak ingat kejadian tiga hari yang lalu di mana Kyuhyun membuat pingsan gadis itu. Sungmin tak pernah menyinggungnya, bahkan saat mereka ada di meja makan. Sungmin sepertinya hanya menganggap angin lalu masalah tersebut.

Lagipula kalaupun Sungmin menuntutnya, Kyuhyun tidak akan peduli. Karena kejadian malam itu, ia sendiri juga tidak terlalu ingat, bagaimana bisa ia melakukan hal-hal aneh seperti itu, Kyuhyun sendiri tidak tahu alasannya.

Sebuah senyum miring terulas wajahnya, mungkin dugaannya selama ini benar, Sungmin memang membawa pengaruh buruk padanya, dan mungkin suatu saat nanti juga pada Hanguk.

Kyuhyun ingat, dia masih memendam rasa tidak suka sejak pertama kali mendengar nama Sungmin yang diumumkan sebagai putri angkat Hanguk.

Ya, dia membenci gadis itu.

Kyuhyun membenci Sungmin. Menganggap gadis itu hanya orang yang asing yang tak tahu malu.

Entah sudah berapa kali Kyuhyun berpikir untuk menyarankan Hangeng menempatkan Sungmin di posisi pelayan, setidaknya gadis itu bisa membalas jasa orang tuanya dengan bekerja di istana ini.

Tapi mengingat bagaimana ibundanya sangat mengidamkan anak perempuan dan ayahandanya juga pasti akan menghajarnya habis-habisan kalau benar ia melakukannya, akhirnya Kyuhyun mengubur dalam-dalam keinginan itu.

Kyuhyun mengacak rambut hitamnya yang basah dan mendesah frustasi di bawah shower yang masih menyala.

Ia sudah menyerah mengartikan perasaannya pada Sungmin.

Terlalu rumit untuk dijelaskan. Dia tidak mungkin suka pada Sungmin, padahal Kyuhyun yakin cintanya sepenuhnya masih untuk Saeun.

Suara air berhenti, saat Kyuhyun mematikan shower, dia sudah selesai mandi, tubuhnya terasa lebih segar, namun tidak dengan kepalanya.

Pusing sekali.

Diambilnya handuk yang sudah dia siapkan untuk menutupi bagian privatnya, sedangkan bagian atas dibiarkannya telanjang. Menampakkan abs samar yang terlihat pas di tubuhnya.

Pria itu keluar dari kamar mandi mewahnya dan masuk ke ruang pakaian untuk mulai mematut dirinya dan mengganti handuk di pinggangnya dengan pakaian yang lebih pantas.

..•...•...•...•...•...•...•...••...•...•...•...•...•...•..

Suara ponsel Kyuhyun berdering lembut menyanyikan alunan musik klasik saat sebuah panggilan masuk.

Awalnya Kyuhyun hanya melirik sekilas dengan malas pada ponselnya yang ada di samping berkas-berkas yang tengah ia kerjakan di atas meja. Namun saat melihat nama Saeun sebagai orang yang meneleponnya, segera Kyuhyun mengangkat panggilan tersebut.

Wajah tampannya yang semula berekspresi masam kini terhiasi dengan seulas senyum menawan saat mendengar suara Saeun masuk gendang telinga kirinya.

Ah, ia rindu sekali dengan gadisnya.

Hanya Kyuhyun sendiri yang tahu bagaimana dirinya sangat mencintai Saeun. Saeun mungkin sudah lama berpikir jika ia tak mencintai gadis itu lagi, karena tak juga ia mengajak Saeun menikah.

Kadang Kyuhyun berpikir jika hubungan mereka tidak sehat. Biasanya bukankah wanita yang akan menghindar saat diajak menikah? Ia dan Saeun justru berbeda.

(IM)MORTAL-KyuMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang