Bab 14:The Sinner

406 59 4
                                    

Desauan angin malam bergerak bebas mengacak helaian panjang rambut Sungmin yang tergerai dan memberikan hawa sejuk yang cukup menyengat hingga ke tulang jika saja ia tak mengenakan mantel hangatnya saat ini.

Sinar bulan bersinar tak terlalu terang, karena bukan bulan purnama, namun bintang yang bertaburan membantu pencahayaan, juga mempercantik langit malam ini yang sedang ditatapnya dari balkon.

Sungmin terdiam di salah satu sudut balkon yang dibatasi oleh pagar tralis sambil kedua tangannya mengerat cangkir berisi teh hangat yang tadi dimintanya dari pelayan.

Seulas senyum konyol terulas di bibir ketika mengingat pertengkarannya dengan sang kakak sulung yang entah mengapa seperti tiada usai.

Sore tadi saat Kyuhyun pulang. Pria itu mengerjainya dengan mengatakan mencium bau kotoran kucing di mana Sungmin saat itu sedang duduk di ruang tengah sedang bermain gayageum.

Lantas saja Sungmin panik, walau ia menyukai kucing atau apapun hewan, tapi jika menyentuh kotoran bahkan berdekatan saja ia bisa jijik.

Kehisterisan Sungmin bahkan membuat para pelayan kebingungan menenangkannya, hingga hadirlah Pangeran Changmin dan Pangeran Jonghyun yang melerai keributan yang sedang terjadi.

Kedua pangeran itu mencari kebenaran dengan yang Kyuhyun katakan. Dan akhirnya mereka sepakat bahwa Kyuhyun sedang berbohong, karena memang tak ada kotoran kucing yang dimaksud di manapun. Para pelayan juga melaporkan bahwa mereka sudah membersihkan ruang tengah dengan baik.

Tanpa dosa, saat kebenaran terungkap, Kyuhyun pergi begitu saja setelah mengakui kebohongannya dengan satu kalimat singkat. "Aku hanya bercanda."

Demi dewa!

Siapa yang tak kesal?

Kalau saja Kyuhyun hanya orang biasa, Sungmin tak akan memberi sedikitpun ampun dengan melayangkan hukuman yang sangat berat karena berani menggodanya.

Tapi, sayangnya, Kyuhyun memiliki kedudukan tinggi, seorang pangeran putra mahkota yang sebentar lagi mengambil kedudukan raja.

Mengingat kejadian sore tadi membuat Sungmin senyum-senyum sendiri.

Tak bisa dibayangkan bagaimana wajahnya saat panik, pasti sangan memalukan.

Sungmin mengangkat kedua tangannya untuk menutupi wajahnya yang sekarang berubah memerah. Merona karena merasa malu dan kedinginan karena angin malam yang menerpa wajahnya.

Tapi seseorang lebih merasa malu lagi karena mengintip sang putri secara diam-diam.

Guixian. Ya, dia kembali.

Kembali untuk mengunjungi mempelainya yang terlepas dari genggamannya. Ia tak bisa lagi mengawasi Sungmin dari jauh. Rindu terlalu menjeratnya.

Perasaan campur aduk antara malu, marah, dan rindu menohok ulu hatinya. Sebagai suami, ia ingin sekali segera merengkuh istrinya itu dan membawanya ke istana langit miliknya. Tapi sebagai dewa, ia harus bersikap adil. Seorang pendosa tetaplah pendosa.

Sekalipun pendosa itu begitu berarti untuknya. Tapi dosa yang telah Shengmin lakukan tak dapat lagi ditolerir oleh dewa-dewi yang lain.

⁜⁜⁜⁕⁕⁕⁜⁜⁜⁕⁕⁕⁜⁜⁜⁕⁕⁕⁜⁜⁜⁕⁕⁕⁜⁜⁜
The Beautiful Sinner
⁜⁜⁜⁕⁕⁕⁜⁜⁜⁕⁕⁕⁜⁜⁜⁕⁕⁕⁜⁜⁜⁕⁕⁕⁜⁜⁜

Tak terasa sudah berbulan-bulan Sungmin menjadi seorang putri  Hanguk. Bahkan Sungmin sudah terbiasa dengan perlakuan khusus dari orang-orang kepadanya, ditambah lagi karena wajah cantiknya, Sungmin jadi memiliki banyak fans.

(IM)MORTAL-KyuMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang