Leona
Aku menarik napas panjang sebelum kembali membuka pintu yang sama dengan semalam. Ruangan yang sama dan orang yang sama, yang berarti kesialan yang sama, tapi aku tetap melangkah masuk dan musik techno kembali menyambutku.
Kali ini dia memakai setelan resmi dan sial! Dia menakjubkan! Kenapa pria berengsek selalu menakjubkan?
Berhenti berpikir kalau dia menakjubkan, Leona! Dia sialan!
Matanya melihatku seperti malam sebelumnya dan aku tahu pembicaraan terakhir kami masih belum selesai. "Mr. Sylvester," ucapku menyapanya sopan, meski jika boleh aku akan lebih senang jika dapat mengumpat dan menyumpah.
Berengsek!
"Senang bisa menepati janjiku," ucapnya dan dia meraih botol scotch, menuangkannya ke dalam gelas berisi beberapa balok es dengan gerakan anggun yang memukau.
Seorang peminum. Dia sering mabuk atau setengah mabuk. Apa yang dia kerjakan selaian menjalankan bar ini?
"Benar, jadi haruskah saya mulai sekarang?" aku bertanya dan meraih ujung kausku.
"Jangan singkirkan pakaianmu. Kita perlu bicara," jawabnya. Aku berhenti dan mengangkat alisku. "Kemari dan duduklah." Dia menepuk pahanya dan aku tidak bisa menahan diri untuk tidak mendengus.
Aku bukan jalang!
"Saya tidak akan tidur dengan Anda," ucapku, masih berdiri di posisiku.
Dia berkedip dan mengerutkan dahinya, bibirnya tersenyum. Itu bibir yang seksi. Bibir yang akan membuat wanita memohon untuk bisa merasakannya.
"Ayolah! Aku hanya ingin bicara ... dan aku bahkan belum menyarankan untuk tidur," balasnya dan senyumnya berubah menjadi seringai sombong yang menjengkelkan. "Duduk!"
Menghembuskan napas berat dan aku mengambil langkah. Aku berniat duduk di ujung terjauh dari sofa yang dia tempati tapi sebelum aku mencapainya tangannya menariku dan memaksaku jatuh duduk ke atas pangkuannya. "Sir!"
"Lucas. Itu namaku," ucapnya tapi aku tidak peduli dengan itu karena saat ini jarinya ada di pinggangku, menahanku, dan itu membuatku lupa bagaimana caranya berpikir.
Kedalikan dirimu Leona! Kau wanita dengan kontrol diri yang sempurna, kau tidak hilang akal hanya karena pria menyentuhmu!
Tapi dia bukan pria. Dia Lucas. Bos sialan tampan, menggoda, dan tak tertahankan. Dia punya pesona yang luar biasa.
"Bisakah saya duduk di sofa?" ucapku, mengabaikan ucapannya.
"Tidak."
"Kalau begitu bisakah saya berdiri?"
"Tidak."
Astaga! Dia hanya menjengkelkan atau memang ingin membuatku mati karena terlalu marah?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Terminating Past (Past Series)
RomanceWARNING KONTEN DEWASA 21+ MOHON BIJAK DALAM MEMBACA!!! Leona tidak ingin adiknya kecewa atau membencinya tapi dia juga tidak dapat berbohong kalau dia benar-benar mencintai Lucas Sylvester, orang paling berharga dalam hidupnya setelah adiknya sendi...