12

4.4K 277 25
                                    

Lucas

Aku mencoba bernegosiasi dengan ayahku, dan itu tidak menghasilkan apa pun kecuali kotoran. Tetap, besok aku akan bertunangan. Sekarang yang bisa aku lakukan hanya berendam dalam rasa bersalahku. Sebanyak aku tidak bisa menghindari pengaturan pertunanganku, aku juga tidak bisa membiarkan Leona pergi. Gagasan tidak melihatnya lagi adalah murni neraka. Lagi pula aku tidak bisa melepaskannya, dia tidak aman. Aku tertawa dengan alasan omong kosong yang kubuat untuk diriku sendiri. Aku bisa menyewa orang untuk mengawasinya dari jauh dan meninggalkan dia tanpa mengacaukannya, tapi aku tidak melakukannya. Alih-alih itu, aku menyeretnya lebih jauh. Aku masih ingin memilikinya. Simpan dia. Buat dia tinggal di apartemen lama ibuku dan kunjungi ketika aku bisa. Aku tahu aku bajingan dan aku tahu Leona tidak pantas. Tapi masih, aku tidak bisa membiarkan dia pergi.

"Minum sebelum pertunangan?" ucap seseorang dari balik punggungku.

Aku menoleh dan mengangkat gelasku pada Rob yang baru saja muncul. Dia pria yang baik, aku bahkan sedih ketika dia harus jatuh ke dunia berantakan ini lagi, saat dia hampir punya kehidupan normal. Ayahnya dijatuhkan dalam hukuman mati saat pria berengsek itu tertangkap menjual detail informasi tentang orang-orang kami ke Chicago empat tahun lalu. Hanya untuk ibu dan adik perempuannya Robbie kembali.

"Aku merasa seperti sampah," balasku. Dia memajang seringai dan memesan minum untuk dirinya sendiri. Aku tahu gadis Rusia itu mengacaukannya belakangan ini meski sejujurnya aku tidak mengerti bagaimana atau kenapa dia peduli dengan tahanan yang sekarang berada di bawah belas kasihannya.

"Aku yakin kamu melakukannya." Dia membuat jeda dan mengambil kursi di sampingku. "Dan aku ingin bertanya, Luke."

"Katakan, apa yang ingin kamu tahu?" Aku mengambil tembakkan ke tigaku malam ini saat dia menjatuhkan bom pertanyaannya.

"Apa kau pergi mengacaukan Leona?" Kata-kata dan pengetahuannya tentang Leo hampir mencekikku tapi kepedulian yang nyata di dalam suaranya, itu membunuhku.

"Leona?" gumamku. Aku mengambil lebih banyak tembakkan scotch. Apa yang Rob tahu tentang Leona?

"Leona White. Striper baru yang beberapa saat lalu kau pecat. Apa kau mengacaukannya, bos?" Nada iritasi di suaranya membuatku tumbuh lebih tidak nyaman.

"Kau mengenalnya?" tanyaku. Kepalaku adalah badai saat ini, tapi aku masih dapat mengingat saat mulutku di antara kaki Leona dan masih dapat merasakan rasanya di lidahku meski aku yakin itu hanya fantasiku.

"Iya," jawabnya.

"Bagaimana?" Aku memperhatikan bagaimana Robbie duduk dengan gelisah, bagaimana dia berharap tidak perlu membuat percakapan ini.

"Lucas, aku hanya berharap kamu tidak mengacaukannya. Dia gadis yang baik."

Dia mengucapkan itu seperti permohonan, Robbie tidak pernah meminta apa pun padaku sejak terakhir kali dia memohon untuk kehidupan adik dan ibunya. Dia salah satu orang yang memiliki punggungku, dan aku tidak pernah ragu untuk mempercayainya. Tapi dia memohon untuk Leona sekarang.

"Aku ... belum," ucapku tersedak. Aku tidak ingin mengacaukan Leona. Aku hanya ... Apa? Aku bahkan tidak yakin apa yang aku inginkan.

"Apa itu artinya kau akan?" ucapnya. Dia minum dari botol yang baru saja diletakkan oleh bar thunder di depannya.

"Kenapa kau peduli?" balasku.

"Katakanlah, dulu kami berhubungan," jawabnya. Aku menggenggam gelasku terlalu erat hingga jari-jariku terasa sakit. Rob melirik gelasku dan meringis. "Ingin memukulku?"

Ya, aku ingin memukulnya karena dia pernah menyentuh Leo. Apa mereka tidur bersama? Aku buru-buru menyingkirkan bayangan itu. Memikirkan Leona bersama pria lain hanya menyulut lebih banyak api di dalam diriku. Aku tidak pernah peduli pada perempuan sebanyak ini sebelumnya tapi sekali lagi aku mengingatkan diriku, Leona berada.

Aku menarik napas, menenangkan diriku. Aku tidak bisa memukul Robbie hanya karena masa lalunya. "Kau dan Leona? Kalian bersama?"

"Empat tahun lalu. Sekarang hanya teman tapi bukan berarti aku tidak peduli padanya. Jangan mengacaukannya, dia sudah memiliki hidup yang sulit." Robbie tidak mengatakan itu sebagai peringatan, tapi permemohonan. Itu membuatku merasa lebih buruk.

"Aku menginginkannya," gumamku.

Robbie mengangguk setuju. "Sulit untuk tidak menginginkan gadis seperti dia."

Aku melacak nada cemburu di dalam suaranya tapi aku tidak menemukannya. Mereka berakhir, tidak ada apa-apa di antara mereka.

"Ceritakan sesuatu tentang dia!" ucapku.

"Dia kehilangan ibunya saat dia berumur lima tahun. Memiliki ayah pecandu alkohol, dan seorang adik. Ayahnya meninggal tepat di saat dia berumur delapan belas. Dia merawat adiknya sejak kecil karena ayahnya mungkin sedikit gila menurutku. Ayah mana yang membenci putrinya sendiri?"

Aku tidak menjawabnya. Aku membayangkan Leona yang masih sangat muda merawat adiknya sendirian. Kami lebih mirip dari apa yang aku bayangkan. Kami sama-sama mementingkan adik kami lebih dari apa pun, harusnya aku tahu saat dia menolak pindah dengan sangat keras. Dia tidak ingin pergi dari adiknya.

"Apa terjadi sesuatu pada adiknya?"

"Entah. Leona tidak banyak membahas adiknya, aku juga tidak terlalu dekat tapi selama aku mengenalnya, Lea, adiknya ... dia sedikit tertutup dan dia tidak banyak menghabiskan waktu bersama orang."

Dia kacau dan sedikit tidak stabil.

Aku ingat kata-kata Leona. Seberapa buruk sebenarnya?

"Aku tidak ingin mengacaukan Leona." Aku minum lagi, merasa lebih butuh mabuk dari sebelumnya. Apa aku akan mengacaukan dua gadis jika aku tidak membiarkan Leo pergi?

"Itu tidak terdengar seperti kamu, Luke." Robbie berdiri dari kursinya. "Hanya, cobalah untuk tidak membuatnya berantakan. Leona biasanya mudah pindah tapi ... aku tidak yakin saat itu denganmu." Dia memukul punggungku saat dia berbalik. "Dan semoga pertunanganmu besok berjalan lancar."

Aku kembali jatuh dengan minumanku. Apa yang akan Leona lakukan jika dia tahu tentang itu? Apa dia akan membenciku? Yah, aku pantas untuk mendapatkan apa pun yang terburuk darinya. Kecuali dia pergi. Aku tidak membiarkan dia pergi, harus ada cara. Apa pun, untuk memilikinya.

Sial! Aku mulai berpikir kalau aku memang jatuh cinta padanya. Apa iblis bisa jatuh cinta?

***TBC***

The Terminating Past (Past Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang