7: Suka?

5K 915 145
                                    


♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡

♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡

Pagi hari yang cerah di Seoul saat ini, Seongwu tampak melangkahkan kakinya menuju bangunan tinggi bertuliskan KG Telecom pada atas bangunan tersebut.

'Brrrrm....' sebuah motor sport Ducati Panigale V4 berwarna silver berhenti tepat didepan pintu masuk bangunan itu. tampak orang-orang yang berada disekeliling terlihat memandangi sosok pria yang menunggangi motor sport dengan mesin 1100cc itu.

sicantik saja sampai menyipitkan mata indah miliknya untuk melihat sosok dibalik helm itu. "Oh, Kang Daepyo?" gumamnya saat melihat sosok pria itu membuka helmnya.

"Seongwu!" suara mengagetkan membuat Seongwu membalikkan badannya, didapatinya Mark tengah berdiri dibelakangnya.

"Mark! aku bilang jangan mengagetkanku!"

"Woah~ kau rapi sekali hari ini? mau kemana, eum?" tanya Mark melihat sicantik berpakaian sangat rapi dengan kemeja berwarna biru langit dilapisi coat berwarna navy lengkap dengan rambutnya yang dia tata comma hair.

"memangnya aku tidak boleh rapi, Mark? Ish!"

Mark tertawa. tanpa meminta ijin sicantik, pemuda itu menarik lengan Seongwu yang terlihat belum siap ditarik olehnya. lalu membawanya untuk masuk kedalam bangunan. "Yak! Mark! jangan lari-lari, please!" sicantik berusaha melepaskan pegangan pemuda itu tapi sepertinya lagi dan lagi usahanya selalu saja gagal.

pemuda yang menjadi sahabat didalam bangunan itu tetap berlari kecil menuju lift yang tampaknya dimasuki oleh sosok pria yang mengendarai motor sport tadi.

"Daepyonim! tungguhuh-" teriak Mark memanggil Daniel yang berada didalam lift itu—bermaksud untuk menahan lift tersebut.

"Astaga? kenapa berlari?hm?"

"supaya kami tidak terlambat, Daepyonim." kekeh Mark sambil menekan tombol lift. dia berdiri disamping Daniel dan menarik Seongwu agar berdiri didepannya sambil dia melepaskan pegangannya pada sicantik yang terlihat tengah kesusahan mengatur nafasnya.

"Selamat pagi, Seongwu..."

Seongwu tidak bisa menjawab sapaan dari Daniel. dia merasakan nafasnya tercekat di tenggorokannya. dada miliknya sesak. seperti oksigen tidak ada didalam lift itu.

"Hey, Hey..." kali ini Daniel mendekati Seongwu. dia mengulurkan tangannya menepuk lembut pundak sicantik. "kau kenapa, Seongwu? kau sesak, hm?"

"a-ani, Daepy-yonim!"

"Mark?! kau apakan dia, hm?!" decak Daniel kesal. dia memukul lengan personal asistennya itu dan setelahnya kembali membawa wajahnya menatap Seongwu yang perlahan sudah bisa mengatur nafas miliknya. "kau sakit, Seongwu?"

HEARTBEAT | ONGNIEL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang