Apa aku terlalu cepat updatenya?
♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡
♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡
Sepoi angin di pagi hari yang cerah ini menemani langkah Seongwu yang lesu. ia berjalan lambat menuju bangunan kantor sambil menatap handphonenya.
Ia seperti tak peduli dengan orang yang sedang berlalu lalang. ditabrak atau menabrak, ia tak peduli. yang ia pedulikan hanyalah menunggu telepon dari sang kekasih yang sampai saat ini belum juga menghubunginya.
jujur, bukan sekali saja ia pernah menolak melakukan hal itu dengan kekasihnya. pernah. bahkan pria tampan itu mengerti dengan keadaan Seongwu yang memiliki riwayat penyakit pada jantungnya.
Sejak lahir, Seongwu sudah mengalami kelainan pada jantungnya. Penyakit jantung bawaan memang dapat bertahan hingga dewasa dengan menggunakan berbagai obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, namun lambat laun fungsi jantung menurun dan bagi pasien kasus berat diharuskan transplantasi untuk bertahan hidup lebih lama.
sekarang ia sudah memiliki jantung baru dalam tubuhnya. ia tak pernah tersiksa lagi dengan sakitnya. memang mengkonsumsi obat sudah suatu kewajiban baginya dan itu untuk menjaga jantung baru tetap stabil.
Seongwu juga tak pernah kelelahan lagi seperti dulu. kalau begitu, seharusnya ia siap bukan melakukan hal itu dengan kekasihnya?
Tapi, entah mengapa justru sebaliknya. Seongwu merasa belum siap. entah perasaan atau ini hanya kecemasannya saja. ia masih berat untuk mengiyakannya padahal sebentar lagi Chanyeol sah menjadi suaminya.
"Kau dimana sih, hyung?" gumamnya sambil melangkah masuk kedalam bangunan tempatnya bekerja.
Disimpan sicantik handphonenya lebih dulu kedalam saku lalu tersenyum pada staff yang berlalu lalang dilobby itu. dengan langkah sedang, ia berjalan menuju lift.
suasana lobby yang tadinya ribut dengan suara staff tiba-tiba tergantikan dengan suara ribut dari deru mesin motor sport. semua mata tertuju pada pintu luar bangunan.
melihat itu, Seongwupun menghentikan langkahnya dan ikut melihat. nampak semua staff menunduk pada orang yang berada diatas motor sport itu. orang itu Daniel.
Daniel turun dengan gagahnya dari motor. ia membuka jaket dan memberikannya pada security didepan pintu. badan kekarnya dibungkusi oleh kemeja maroon dengan dua kancing atas yang dibiarkan terbuka.
Tak salah jika banyak staff yang mematung, bahkan mimisan melihatnya. wajar, karena Daniel tak ada yang punya. ia sudah resmi menjadi duda tanpa anak, jadi siapa yang tidak mau bersanding dengannya?
Tapi sayang, Daniel bukanlah orang yang semudah itu.
Yaaaaaaaaaah- staff.
bukan pertama kalinya juga bagi Seongwu merasakan debaran yang tak tentu seperti ini. melihat Daniel atau mendengar namanya saja langsung membuatnya berdebar tak karuan. apalagi Daniel yang sedang berjalan kearahnya saat ini. Ah, maksudnya, Daniel berjalan menuju lift yang kebetulan Seongwu berada tiga langkah didepan lift tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT | ONGNIEL [COMPLETED]
FanfictionDaniel, Jantungku hanya berdetak untukmu seorang. Warn! BxB #ONGNIEL #Drama