Ini jumat, kan?
♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡
♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡
"Hei...kenapa kau menangis lagi, Ongie?"
buru-buru Seongwu mengusap air mata yang membasahi wajahnya. dia sibuk menyeka air mata itu sampai yang menegur tadi duduk di sampingnya—seorang wanita cantik.
"tante bilang apa padamu kemarin?hm?"
"ti..tidak boleh menangis lagi kan, tante?"
wanita cantik itu tertawa. "lalu kenapa kau menangis? apa yang membuatmu sedih? bukankah tante disini bersamamu." tanyanya sambil mengusap-usap punggung milik Seongwu.
"aku rindu ayahku. kenapa dia belum juga datang menjemputku, tante?" lirih Seongwu dengan suaranya yang begitu parau ditelinga miliknya sendiri. "apa karena aku sering sakit makanya ayah meninggalkanku di panti asuhan ini?"
wanita cantik itu tersenyum lembut menanggapi perkataan anak berusia tujuh tahun itu. "Ayahmu kan berlayar~ dia pasti punya alasan kenapa meninggalkanmu disini." gumamnya menenangkan Seongwu. "coba bayangkan kalau Ongie ikut dengannya? bukankah itu akan membuat ayahmu kesusahan nanti?"
"ta..tapi...hu-"
"sshhh~ jangan menangis lagi, Ongie." wanita cantik itu menghapusi air mata yang mengalir lagi diwajah Seongwu. dia tersenyum sebelum menarik dagu anak lelaki itu. "percayalah kalau ayahmu pasti punya alasan terbaik kenapa dia meninggalkanmu disini."
Seongwu tersenyum mendengar perkataan wanita cantik itu. "boleh tidak kalau aku anggap kau ibuku, tante?" tanyanya pelan sambil menurunkan pandangannya. "so..soalnya aku tidak pernah punya ib...u." sambungnya dan membuat wanita cantik itu terkekeh mendengarnya.
"boleh, Ongie! boleh~"
"jjinja, tante?!"
"Eyh~ tante pikir Ongie sudah menganggap tante ini ibu karena kita sudah kenal setahun disini. ish~"
"t-terima kasih, bu~" seru Seongwu menghamburkan tubuhnya pada wanita cantik itu. "aku senang punya ibu secantikmu." katanya memperat pelukannya. "dan aku yakin kalau ibu punya anak pasti dia akan cantik sepertimu, bu~"
wanita cantik itu mengangguk. "Iya, Ongie~" jawabnya terkekeh sambil mengecupi pucuk kepala Seongwu. "Tapi ibu sudah punya anak~ dan dia tampan."
"Tampan?" Seongwu mendongakkan kepalanya. dia mengerjapkan matanya sebentar sebelum melanjutkan perkataannya. "lalu dimana anak ibu itu? Kenapa tidak membawanya? apa ibu juga meninggalkannya seperti ayahku meninggalkanku?"
wanita cantik itu balas tersenyum mendengar deretan pertanyaan yang keluar dari mulut kecil Seongwu. dia memilih mengusapi punggung milik anak lelaki yang mendekapnya saat ini dan pandangannya teralihkan pada benda yang berada disamping Seongwu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT | ONGNIEL [COMPLETED]
FanfictionDaniel, Jantungku hanya berdetak untukmu seorang. Warn! BxB #ONGNIEL #Drama