13: Hoejangnim.

5K 825 403
                                    

Udah pusingkan ya? Aku buat kalian makin pusing hari ini yes heheu. akan ada konflik keluarga di Chapter ini. semoga saja aku masih mendapatkan vomen yang banyak dari kalean yes:')

♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡

♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡



Daniel tengah berdiri di dekat jendela kaca ruang kerja miliknya. sinar matahari perlahan berubah menjadi keemasan yang menandakan sore telah tiba, dia menatap hampa kendaraan dibawah sana dari lantai dua puluh—lantai dimana ruang kerjanya berada. terdengar helaan nafas panjang lelaki berbahu itu saat dia mendongakkan kepalanya untuk memandang langit kemerahan diatas. seraut wajah cantik dengan senyuman menawan muncul disana dan Daniel tersenyum sedih menatapnya, sekaligus sesak. hatinya sesak menahan rindu yang sangat menyakitkan.

"Somi...andai saja aku tidak melakukan hal bodoh itu, kau pasti masih disisiku, kan?" lirih Daniel sambil menghela nafasnya panjang dengan mata miliknya yang terpejam. dia bisa merasakan rasa panas menguar didadanya, tepat dijantungnya. dia benci mengingat tidak ada lagi sosok wanita itu disampingnya, sosok yang selalu ada untuk memberikan cinta dan kasih sayangnya.

dan bayangan Somi memudar saat Daniel membuka matanya. wajah itu berganti dengan wajah milik seseorang yang membuat perasaan aneh muncul tiap kali dia mengingat orang itu.

Daniel memilih kembali memejamkan matanya berusaha menyingkirkan rasa aneh yang menyelimutinya—tapi yang terjadi justru sebaliknya, kejadian tiga hari lalu masih teringat jelas dalam bayangannya. kejadian disaat Daniel memeluk dan mengecup bibir kepunyaan orang lain.

"Ini salah! Ini salah! Ah!" desis Daniel dengan perasaan kesal dan gundah.

selama sepuluh tahun tak pernah dia melirik dan tertarik pada siapapun selain pada Somi. tapi mengapa beberapa hari ini ada orang itu dalam pikirannya?

'Tok! Tok!'

Suara ketukan dari pintu ruangan membuyarkan lamunan Daniel. dia menghela nafasnya sebelum melirik pada arah pintu yang terbuka. didapatinya seorang lelaki paruh baya melangkah masuk kedalam ruangan—meninggalkan beberapa orang pengawal didepan pintu ruangan itu. nampak lelaki itu memakai kemeja dengan jas keluaran terbaru. lelaki paruh baya itu tersenyum miring menatap Daniel yang tengah membungkuk hormat padanya.

"Kang Daniel."

"Hoejangnim (pimpinan grup)."

lelaki paruh baya itu mendekati Daniel yang masih membungkuk. "Sudah berapa lama kita tidak bertemu, Daniel? apa kau tidak merindukan abeojimu ini?"

"a-aku sibuk, Hoejangnim."

"Sibuk?" desis lelaki paruh baya itu. "Kau hanya menjadi pemimpin disalah satu anak perusahaanku dan kau bilang sibuk?! Cih!"

HEARTBEAT | ONGNIEL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang