Nyaris aja nggak jadi update, gaes :')
Hem... cerita dibawah nanti mulainya dari Daniel yang terakhir ngobrol sama Dongho yes.
Happy reading!🧡♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡
♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡
"Oh, ayahku ya..."
Daniel membuang pandangannya kesamping dari pria bertubuh kekar yang tengah menyeringai dihadapannya. dia memilih menatap Seongwu yang terlihat berbincang disudut ballroom bersama pemuda manis yang mengakui karyawannya itu sebagai adik.
"Benar yang orang bilang kalau buah itu jatuh tidak jauh dari pohonnya."
"Hn- Kau bilang apa, hyung?" ucap Daniel membawa wajahnya menatap Dongho didepannya.
Dongho tersenyum. "kau sama seperti ibumu." katanya melirik Seongwu sekilas lalu menyesap kembali winenya. "aku salah kalau mengira kau diam saja selama ini. tapi ternyata kau licik! kau sudah kenal dengan anak keluarga Byun dan bahkan kau membawanya malam ini."
"Hyung! jangan bawa ibuku dalam pembicaraan ini!"
"kenapa, Daniel?" kekeh Dongho menaruh gelas winenya pada meja didepannya. "kau memang anak dari wanita perebut itu, kan?"
Daniel yang mendengarkan itu langsung mengepalkan tangannya dibawah. dia menatap pria bertubuh kekar itu dengan tatapan tajam. hatinya memanas.
ingin sekali dia berdiri dan menampar saudara dari satu ayahnya itu, tapi Daniel masih cukup waras karena banyak pasang mata yang menatap mereka.
"dan malam ini kau membuktikan padaku kalau kau memang anaknya, Daniel!" sambung Dongho menyeringai kearah Daniel. "Kau pikir dengan kau membawa anak dari keluarga Byun itu kau bisa merebut posisiku sebagai pemimpin grup?! Iya?!"
"Aku tidak pernah menginginkan posisi itu, hyung!"
"Masa?" desis Dongho mendekatkan wajahnya pada Daniel. "Jadi, apa maksudmu menggandeng tangan dan membawa anak Byun itu kesini?!hm?!"
"a-aku tidak tahu kalau dia anak dari keluarga Byu—."
"Bohong!" potong Dongho.
Daniel menghela nafasnya. sungguh dia tak tahu mengenai identitas Seongwu. dia baru mengenal karyawannya itu beberapa hari ini dan dia tak menyangka ternyata karyawan yang membuat hatinya bergetar itu menyimpan belati yang siap menusuknya.
"Kau sangat pandai, Daniel! kau tahu kalau perusahaan kita tidak bergerak di bidang mereka, jadi kau mendekati salah satu dari mereka dan kau membawanya kesini agar ayahku melihatmu, kan?!"
Astaga, Daniel tidak tahan lagi. Satu tarikan anak panah siap dilepaskannya kalau saja dia membawanya, tapi dia tak membawa apa pun kecuali badan dan jiwanya yang memanas karena perkataan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT | ONGNIEL [COMPLETED]
FanfictionDaniel, Jantungku hanya berdetak untukmu seorang. Warn! BxB #ONGNIEL #Drama