Taraaaaa! Berhubung Chap ini ada di Draft jadi aku publish sekarang ya. sekalian aku mau umumin jadwal untuk buku ini. jadi, buku ini akan aku update setiap jumat. yay! As always, jangan lupa vomen ya.
♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡
♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡
"Daepyonim, kau yakin akan turun?"
Daniel mengangguk. dia tersenyum sebentar pada orang yang sudah ditugaskan oleh Mark untuk menjemputnya dibandara tadi. iya, Daniel sudah tiba ditempat tujuannya bersama dengan Seongwu yang tengah tertidur disampingnya. sicantik sepertinya terlihat lelah, sampai-sampai dia tidak sadar lagi dengan kepalanya yang sudah bersandar pada bahu lebar milik bosnya itu.
"Tolong kau jaga dia ya." pinta Daniel pada supir itu. dia menggeser sicantik lebih dulu dan berusaha tidak membuat pergerakan yang membuat Seongwu terbangun. lalu mengulurkan tangannya pada jok samping supir untuk mengambil sebuket bunga mawar merah. "Oiya!" kata Daniel sebelum membuka pintu mobil. "kalau nanti hujan, tolong kau bawa saja dia ke villaku dan tanya alamatnya pada Mark. Okay?"
anggukan supir itu membuat Daniel keluar dari mobil. dia menutup pintu mobil tersebut lalu memejamkan eyesmilenya sambil menghirup hamparan aroma bunga canola yang ada dihadapannya—terlihat sangat indah dengan warna kuning yang begitu menakjubkan.
"D-Daepyonim..." Daniel langsung membuka matanya. dia tersenyum saat mendengar suara parau itu. cepat dia menoleh kebelakang. didapatinya sicantik tengah melongokkan kepalanya dari jendela mobil sampingnya.
"Oh, kau sudah bangun?hm?"
"Kau mau kemana, Daepyonim?"
Daniel tersenyum. "aku akan kesana." tunjuknya pada sebuah bukit yang berjarak 1,5 km dari tempatnya berdiri dan tempat itu hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki saja. tidak bisa dilalui oleh kendaraan.
"Ada apa disana, Daepyonim?" tanya Seongwu sambil membuka pintu mobil, tapi tidak jadi karena Daniel menahannya.
"Kau disini saja ya, Seongwu."
"Hn- Wae?" Sicantik mengerjapkan polos matanya sambil mengarahkan pandangannya pada bunga canola yang terhampar dihadapannya. "aku juga ingin melihat bunga itu, Daepyonim."
Daniel tertawa dan ikut melihat arah pandang yang dilihat oleh Seongwu. "Lihatnya dari sini saja ya, Seongwu. aku hanya sebentar kesana." katanya sambil membawa kembali wajahnya menatap sicantik. "kalau aku lama, kau istirahatlah di villaku yang tidak jauh dari sini. nanti kau akan diantar oleh supi—."
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT | ONGNIEL [COMPLETED]
FanfictionDaniel, Jantungku hanya berdetak untukmu seorang. Warn! BxB #ONGNIEL #Drama