kita Intermezzo dulu ya~
Cerita dibawah ini sambungan dari Uwu yang anak panti dan udah diadopsi sama keluarga Byun. Terus ketikan untuk Chapter selanjutnya udah setengah jadi loh~ mudah-mudahan Ovi bisa up besok atau lusa. Jadi pastikan dulu kalian baca Intermezzo ini ya. Chuuu💋
♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡
♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡
sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan perkarangan rumah. didepan rumah itu tertulis nama sebuah panti asuhan, tampak jelas beberapa anak kecil kegirangan menyambut dua orang yang berada dalam mobil itu.
ada satu orang dewasa yang duduk di kursi kemudi bersama anak lelaki kecil duduk di sampingnya. mereka tidak turun. terlihat seperti menunggu seseorang.
beberapa menit kemudian seorang wanita cantik keluar dari dalam rumah. wanita itu berjalan menuju mobil, tapi langkahnya terhenti karena beberapa anak-anak yang kegirangan tadi langsung berhamburan padanya
"papa..." ucap anak kecil yang berada dalam mobil, ia menunjuk wanita cantik itu pada orang dewasa di sampingnya. "itu Nyonya Tiffanykan, Pa? kenapa kita tidak membawa Daniel tadi."
terdengar helaan sang papa,
"nanti kau juga akan mengerti, Nak."anak kecil itu hanya mengangguk. ia mengikuti sang papa yang terlihat membuka seatbeltnya lalu turun dari dalam mobil dan berjalan menuju wanita itu.
"Annyeong haseyo, Nyonya Tiff..." seru kedua orang itu pada wanita cantik yang masih dikerumuni anak-anak tadi. mereka menunduk sampai akhirnya wanita cantik itu lepas dari anak- anak yang terlihat menyayanginya.
"Oh, Tuan Lee. sebentar..." sahut wanita cantik itu merapikan sedikit rambutnya yang berantakkan oleh ulah anak-anak tadi. "kalian didalam dulu ya." bisik wanita itu pada anak-anak didepannya.
benar saja, anak-anak itu berlarian kedalam rumah, meninggalkan wanita cantik itu dengan dua orang yang masih saling menunduk.
"bagaimana, Tuan Lee? apa semuanya masih baik-baik saja?"
yang dipanggil Tuan Lee mengangkat kepalanya, "semua baik, Nyonya." Ucapnya sambil memberikan sebuah tas berisi dokumen.
wanita cantik itu tersenyum meraih tas tersebut lalu melarikan arah pandangnya pada anak kecil yang berada disamping Tuan Lee.
"kau Mark, bukan?"
kali ini anak kecil itu yang mengangkat kepalanya, "Ne, Nyonya. aku Mark." jawabnya sambil tersenyum.
senyumannya membuat wanita cantik itu terkekeh kecil dan setelahnya wanita itu melirik kanan kirinya sebelum kembali berbicara pada Tuan Lee.
"aku mungkin tak akan lama disini, Tuan Lee. Makanya aku memintamu mengurusi paspor dan dataku yang lain karena seperti yang kau tahu mereka tak ingin putraku bertemu denganku."
Tuan Lee menghela nafasnya,
"aku mengerti, Nyonya.""aku akan selalu mengabarimu untuk bertanya tentang putraku. jadi..." jeda wanita itu melirik Mark sekilas. "jagalah Daniel seperti kau menjaga anakmu, Tuan Lee."
belum sempat Tuan Lee menjawab, anak kecil yang berada disampingnya sudah lebih dulu berbicara.
"a-aku saja, Nyonya."
wanita cantikpun tertawa. ia mengulurkan tangannya menyentuh rambut sang anak.
sang anak tampak tertunduk malu dan Tuan Lee malah terkekeh kecil melihatnya.
"Oh, jadi kau bisa, ya, menjaga Daniel?"
sang anak mengangguk ribut, "bisa, Nyonya! bisa!"
"kalau begitu..." wanita itu berbisik sambil membuat posisi jongkok didepan sang anak. "jagalah Daniel dan jangan biarkan dia menangis. Okay?"
"o-okay, Nyonya..." jawab si anak kecil malu-malu.
tak tahan melihat wajah merona sang anak, wanita cantik itupun memeluk dan mendekapnya.
"bolehkah aku minta tolong padamu, Mark?" bisik wanita itu dan dibalas anggukan oleh sianak. "peluklah Daniel nanti dan sampaikan pelukanku ini padanya." sianak mengerjap. dia diam didalam pelukan wanita itu, menunggu wanita itu melanjutkan perkataannya. "kau seumuran dengan putraku pasti kau lebih tahu apa yang dia rasakan. jadi... tetaplah disampingnya apapun yang terjadi nanti"
Mark mengangguk. ia membalas pelukan wanita cantik itu dengan mengeratkan pelukannya. "aku berjanji akan menjaga Daniel, Nyonya."
cukup lama mereka saling berpelukkan dan pelukan itu terlepas saat sebuah mobil lain masuk kedalam perkarangan rumah.
"kembalilah, Tuan Lee." wanita cantik itu bangkit dengan eyesmilenya yang memerah. "kalian harus kembali sebelum mereka melihat kalian disini."
Tuan Lee menunduk, ia langsung mengulurkan tangannya meraih tangan Mark disampingnya.
belum sempat mereka melangkah menjauhi wanita cantik itu, suara anak kecil yang keluar dari dalam mobil lain tadi membuat langkah mereka terhenti.
anak kecil itu menghamburkan tubuhnya pada wanita cantik itu. "ibu aku kembali~" serunya tanpa sadar Mark dan Tuan Lee memperhatikannya.
"Ongie sudah kembali?eum?" kecup wanita itu pada puncak kepala si anak.
anak itu mengangguk "aku rindu pada ibu, jadi aku kembali dan membawa Baeki hyung bersamaku untuk melihatmu disini." tunjuknya pada anak lelaki dibelakangnya. lalu pandangannya terhenti saat melihat Mark dan Tuan lee didepannya. "Oh, mereka siapa, bu?" si anak kecil itu bertanya sambil melepaskan pelukannya dan menatap kedua orang itu. "apa ini putra ibu yang bernama Danik itu?"
Mark kecil mengerjap. dia menoleh pada Tuan Lee disampingnya lalu memilih menunduk dan menarik papanya untuk berjalan menuju mobil.
anak kecil yang bertanya tadi terlihat sedikit bingung.
"mereka hanya tamu, Ongie." Ucap wanita cantik itu membawa sang anak masuk kedalam rumah bersama anak lelaki dibelakangnya.
"aku pikir itu putra ibu~" kekeh sang anak menoleh kebelakang.
"kau ingin sekali ya bertemu dengan Danik?"
anak itu kembali memutar kepalanya. ia menganggukan kepalanya dengan begitu semangat, "kapan aku bisa bertemu putra ibu?"
"ibu akan membawamu padanya suatu hari nanti."
===
tbcJadi... udah tahu dong gimana reaksi
Mark di Chap selanjutnya? 😝
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT | ONGNIEL [COMPLETED]
FanficDaniel, Jantungku hanya berdetak untukmu seorang. Warn! BxB #ONGNIEL #Drama