(05.30 AM)
Kriiinnggg..... Kriiinnggg.....
Rubby memasang alarm tadi malam sebelum tertidur di jam wekkernya, karena ia merasa tidak mau bangun terlalu cepat dan terlalu lambat.
#RubbyPOV
Suara apa ini berisik sekali, akupun meraba-raba nakas kecil disamping ranjangku. Mencari-cari benda apa yang sudah berani mengusik dan membangunkan ku, saat dirasa tanganku menggapai sesuatu yang terasa bergerak-gerak. Aku tarik benda tersebut menghampiri wajahku.
Mataku mencoba terbuka sedikit lalu mengerjap-ngerjap dan ternyata jam wekkerku yang berbunyi sedari tadi. Benda tersebut menunjukkan sudah pukul lima lewat tiga puluh menit. Dengan segera aku menekan tombol stop agar tidak berbunyi lagi, lalu aku duduk dan menaruh jam wekkerku kembali keatas nakas samping ranjangku ini.
Aku menghela nafas dan menggaruk pelan rambutku sebentar yang terasa gatal, lalu aku berjalan kearah kamar mandi sambil mengikat rambutku. Ya, seperti biasa dipagi hari, aku menggosok gigiku terlebih dahulu di wastafel, sehabis itu menuju shower untuk mandi.
Setelah melakukan segalanya, mulai dari memakai dress selutut yang tidak terlalu press ditubuh ku sengaja aku pilih karena mengingat hari ini aku akan bertemu pihak negara, lalu mengeringkan rambut, sarapan, dan membereskan ranjang tidurku. Tibalah aku sekarang di halte sedang menunggu taxy seperti biasa.
Dengan menggunakan mantel hangat bewarna hitam dan aku memilih memakai heels 9cm bewarna senada dengan dress yang ku pakai bewarna navy.
Seperti biasa aku akan menuju Brain Sick terlebih dahulu, lalu aku akan menemui Dr.Irina yang akan mengantarkan aku ke rumah sakit milik pihak kepolisian Helldie Rasylum.
Setelah beberapa menit taxy tanpa penumpang dibelakangnya pun berhenti dihadapan halte yang ku pijakan dan menawarkan jasa kepada seluruh penumpang yang berada di halte. Aku pun maju dan membuka pintu mobil taxy, dan langsung memberi tahu tujuanku kepada sopir taxy yang aku tumpangi ini.
Beberapa lama kemudian taxy yang ku tumpangi pun berhenti didepan pintu gerbang rumah sakit Brain Sick, aku pun membayarnya lalu pergi berjalan menuju ke dalam gedung rumah sakit.
"Ohh. Selamat pagi Dr.Rubby." seperti biasa seorang pegawai yang mengurusi kegiatan administrasi menyapaku.
Aku pun tersenyum, "Selamat pagi juga, Angie." dan aku tetap melanjutkan perjalananku.
Aku berhenti melangkah dan berpikir sejenak. "Mungkin aku bertanya saja, siapa tahu dia melihatnya."
Aku pun berbalik dan melangkah kearah meja administrasi. "Hmm, Angie?"
Seseorang yang aku panggil namanya pun langsung mendongakkan kepalanya dan berdiri dari duduknya, "Ya, Dr.Rubby? ada yang bisa saya bantu?"
"Aku hanya ingin bertanya, apakah Dr.Irina sudah datang dan ada diruangannya?" Aku menunjuk sebuah pintu yang tak jauh dari meja administrasi, itu adalah pintu ruangan Dr.Irina.
"Oh Dr.Irina? Aku lihat beliau sekitar lima belas menit yang lalu baru saja datang." jawabnya sambil melihat jam tangan yang melingkar ditangan kirinya.
"Okay terima kasih." aku pun tersenyum dan pergi melangkah meninggalkan meja administrasi setelah Angie menjawab, "Sama-sama Dr.Rubby."
#AuthorPOV
Tokk...tokk...
KAMU SEDANG MEMBACA
SLAVE LOVE [ON GOING]
Fantasy⚠️ROMANCE ADULT & VERY MATURE CONTENT 21+⚠️ •Dr.Rubby Steele, wanita cantik, bertubuh sintal nan padat, bersurai blonde panjang hingga punggung dan pemilik manik mata light grey ini adalah seorang dokter psikiater. Suatu hari, ia dipindah tugaskan...