#AuthorPOV
Tibalah mereka didepan pintu masuk, tanpa pikir panjang mereka pun melangkah maju lalu membuka pintu berbahan besi baja yang sudah banyak dihiasi karatan itu dengan sedikit dorongan.
Setelah mereka berhasil membuka kedua daun pintu yang memerlukan sedikit tenaga itu, mereka sedikit dikejutkan dengan isi ruangan yang berbanding terbalik dengan ramalan mereka.
Mereka melihat sebuah ruangan yang tertata rapi, dan bersih. Lalu dihiasi dengan sebuah meja yang berukuran tidak terlalu besar ditengah-tengah ruangan, jam dinding, dan sebuah pohon hias cukup tinggi disamping meja tersebut. Sepertinya bisa disebut dengan bagian administrasi.
"Selamat siang." Sambut petugas administrasi dengan senyuman manis.
Dr.Irina dan Rubby pun tak segan langsung menghampiri meja administrasi itu.
"Selamat siang juga, Nona." ucap Dr.Irina dan jika Rubby hanya membalas sapaan dengan senyuman.
"Ada yang bisa saya bantu?" ucap seorang petugas administrasi dengan nada yang sopan.
"Bisakah saya bertemu dengan Pak Harms Bill?" ucap Dr.Irina
"Maaf sebentar, tujuannya untuk apa ya, Bu?"
"Katakan saja kepada beliau, saya Dr.Irina kepala senior dari rumah sakit Brain Sick."
ucap Dr.Irina dengan senyuman."Baik, tunggu sebentar ya, Bu." ucap petugas administrasi tersebut dengan senyuman dan sedikit anggukan. Pihak administrasi itu pun menghubungi ke dalam ruangan memberitahukan dengan sesuai seperti apa yang Dr.Irina katakan tadi.
#RubbyPOV
Tibalah aku dan Dr.Irina didepan pintu masuk ini. Aku tidak tahu apa yang akan menyambutku nanti didalam karena ini yang aku nantikan dari awal, yaitu melihat isi dalam gedung ini seperti apa.
Aku pun dan Dr.Irina segera membuka dua daun pintu yang terlihat sudah banyak dihiasi dengan bercak karat ini, dengan sedikit dorongan pintu pun berhasil dibuka.
Alangkah terkejutnya aku melihat isi ruangan yang aku lihat ini, bagaimana bisa diluar seperti usang tak terawat dan berhawa mencekam. Lalu didalamnya bisa serapi dan sebersih lobby pada umunya, walaupun agak sedikit kecil meja administrasinya.
"Selamat siang."
Dan aku pun seketika beralih pandangan melihat seorang petugas administrasi yang tampil menawan dengan riasan make up yang tidak terlalu tebal tetapi sangat pas untuknya. Ia sedang tersenyum manis ke arah kami. Aku dan Dr.Irina disebelah ku pun melangkah mendekati meja administrasi.
"Selamat siang juga, Nona." Dr.Irina membalas sapaan petugas administrasi itu. Dan aku hanya membalasnya dengan senyuman.
Mereka (Dr.Irina dan petugas administrasi) melanjutkan pembicaraan, aku hanya larut dalam logikaku. Aku masih berpikir dimana letak seram yang orang lain katakan tentang Helldie Rasylum ini, didalamnya tertata rapi seperti ini. Hanya diluarnya saja memang terlihat urakan.
Tak terasa aku mengangkat kecil sudut kanan bibirku "Orang-orang memang hanya pandai menilai sesuatu dari luarnya saja. Tanpa tahu dalamnya itu bagaimana, tapi mereka sudah bisa membuat kesimpulan."
"Dr.Rubby." suara Dr.Irina membuatku sedikit terkejut tetapi aku bisa menahan ekspresi ku dan dia berhasil membuyarkan logikaku seketika.
"Iya Dr.Irina. Kenapa, ada apa?" tanyaku sambil mengedipkan mata beberapa kali.
"Tidak ada. Aku hanya ingin bertanya apa kau siap?"
Aku pun tersenyum dan menganggukkan kepalaku bertanda semangat, "Siap, Dok."
KAMU SEDANG MEMBACA
SLAVE LOVE [ON GOING]
Fantasia⚠️ROMANCE ADULT & VERY MATURE CONTENT 21+⚠️ •Dr.Rubby Steele, wanita cantik, bertubuh sintal nan padat, bersurai blonde panjang hingga punggung dan pemilik manik mata light grey ini adalah seorang dokter psikiater. Suatu hari, ia dipindah tugaskan...