#AuthorPOVTak selang beberapa menit, pintu ruangan Colonel Harms Bill pun diketuk oleh seseorang. Harms pun memberikan perintah untuk seseorang itu segera masuk. Ternyata memang benar itu adalah salah satu anggota yang Harms beri perintah untuk menemuinya diruangan melalui Handy Talky beberapa menit yang lalu.
Anggota memakai seragam bertuliskan 'Alpha-1' itu pun mengucapkan salam hormatnya yang langsung Harms jawab dengan tegas.
"Tolong kau antarkan Dr.Rubby menemui pasiennya. Jelaskan apa saja yang menurutmu harus ia lakukan." titah Harms dengan menunjuk Rubby dengan nada tegas seperti biasa ia gunakan untuk para anggotanya.
"Siap, Pak." ucap tegas Alpha-1 itu. "Silahkan, Nona." Alpha-1 itu mempersilahkan Rubby untuk berjalan terlebih dahulu.
Rubby yang mendengarnya pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan memberi salam permisi kepada Harms dengan senyum manis yang biasa ia berikan kepada siapa saja. Ia mulai melangkah keluar ruangan Harms.
Setelah pintu ditutup oleh anggota polisi bertuliskan Alpha-1, Rubby mengikuti langkah sang anggota polisi dihadapannya itu.
#RubbyPOV
Aku pun keluar dari ruangan Colonel Harms Bill dan sekarang aku sedang mengikuti langkah kaki salah satu anggota polisi yang identitasnya hanya aku tahu dari seragam yang ia pakai, seperti apron hitam berbahan keras 'entah-lah aku tidak tahu apa namanya, bertuliskan Alpha-1 dihadapanku ini.
Aku berjalan mengikuti kecepatan langkah tegasnya itu, sampai-sampai aku harus menjaga keseimbangan tubuhku agar tidak jatuh terjerembab kedepan karena stiletto yang membalut kaki jenjangku ini.
Ck, egois sekali. Aku bergumam dalam hati
Entah angin darimana atau si Alpha-1 ini mungkin bisa mendengarkan isi pikiran orang lain ternyata ia langsung memperlambat langkahnya. Dan ia mulai membuka suara, "Hmm.. maaf, mungkin saya terlalu cepat melangkah. Tidak memikirkan Nona yang memakai sepatu ber-hak tinggi."
Aku terkekeh pelan, "Tidak apa. Saya telah terbiasa memakai heels ini untuk berjalan cepat ataupun berlari jika sedang telat bekerja."
Anggota polisi yang sekarang berada disamping kiri ku ini tertawa pelan, "Benarkah?"
Aku langsung menganggukan kepala saat ia ingin memastikan ucapanku.
"Yaa, dan saat ada pasien mengamuk. Saya pun benar-benar harus cepat untuk melangkah.""Wow, wanita memang benar-benar hebat." Kami pun sedikit terkekeh bersama.
"Kenalkan, nama saya Axton Balder. Anda bisa memanggil saya Axton." Anggota polisi disamping kiriku ini mengulurkan tangannya seperti biasa jika orang lain ingin mengajak kita berkenalan.
Lantas saja aku langsung menerima uluran tangannya itu untuk berkenalan denganku, "Saya Rubby Steele, anda bisa memanggil saya Dr.Rubby atau Rubby saja."
"Sepertinya saya lebih tertarik memanggil anda Dr.Rubby." Aku hanya membalas apa yang Axton ucap dengan anggukan dan senyumanku saja.
"Mm.. apa kita sedikit lagi akan sampai?"
tanyaku."Saat kita berbelok kekanan nanti, kita langsung menemukan pintu menuju ke gedung yang akan kita tuju."
Aku hanya ber'oh' ria sambil mengangguk-anggukkan kepala menanggapi petunjuk yang ia berikan.
"Oh iya Dokter, tunggu sebentar." Aku pun langsung memberhentikan langkah kakiku saat Axton, anggota polisi itu menginterupsi langkah kami.
Aku melihat ia sedang merogoh kantong dibagian celananya untuk mengambil sesuatu, entah itu apa aku tidak bisa memastikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLAVE LOVE [ON GOING]
Fantasía⚠️ROMANCE ADULT & VERY MATURE CONTENT 21+⚠️ •Dr.Rubby Steele, wanita cantik, bertubuh sintal nan padat, bersurai blonde panjang hingga punggung dan pemilik manik mata light grey ini adalah seorang dokter psikiater. Suatu hari, ia dipindah tugaskan...