C16. BREAK BOUNDARIES

922 37 0
                                    

(Part ini khusus mengandung edukasi 21+)
(Dosa ditanggung masing-masing yaps)
___________________________________________


****


"T-tapi aku..." ucap Rubby yang sedang merasakan campur aduk dengan hasrat, ketakutan, dan menahan kenikmatan yang gentar diberikan oleh Red saat ini.

"Sssutt... Rileks honey." meski dengan perasaan yang sedikit aneh akibat Rubby yang tampak terlihat cemas saat Red mencoba meraba apa yang ada didiri seorang wanita yang sangat dibanggakan oleh seorang pria itu, Red tetap dengan pendiriannya.

Rubby yang mencoba untuk tetap tenang dan mengikuti segala alur aktivitasnya saat ini pun memejamkan manik matanya,
"Hmmhh..." desiran kenikmatan itu kembali merasuki Rubby, sesaat tadi aktivitas Red memilin putingnya terhenti dan kini Red mulai kembali.

Rubby diposisinya yang masih terpejam merasakan jari jemari Red yang telah sampai pada lipatan surga dunia yang ia miliki, kesan pertama yang ia dapatkan begitu dingin nan memaksa.

"Oohh.. Mr.R. Itu sangat terasa geli. Please, aghhh.." Rubby mengerang dengan sangat kuatnya saat jari Red berani memainkan klitoris Rubby.

"Nikmati, honey." timpal Red dengan semakin gencar memainkan klitoris beserta puting puncak payudara milik Rubby dengan jari jemari lengan kanan dan kirinya itu.

Saat ini Rubby benar-benar sedang dibuat melayang oleh Red, ia hanya bisa terus mengerang dengan manik mata yang kembali terpejam begitu saja. Ia tak pernah merasakan sensasi sehebat ini sebelumnya, geli, nikmat dan penuh dengan kelincahan.

Sekarang apa ini yang ia rasakan, ia seperti akan tiba pada puncaknya, "Aaahhh... Sir. I-ni sang-at nikmat, lebih cepat Sir. Aku akan--" racau Rubby dengan terbata-bata ditengah kenikmatan, Red yang mengerti akan hal itu mempercepat tempo jari jemarinya.

"Sebut namaku, yeahh.." bisik Red ditelinga Rubby ditengah gerakan jemarinya yang sangat erotis itu dengan nada yang terkesan cukup berat.

Rubby semakin gencar mengerang beserta tubuhnya yang tak kenal diam saat ini, tampak menggelinjang karena tak tahan dengan apa yang Red lakukan padanya, tiba-tiba, "Aww... Mr.R. Aku akan sampai, ahhh. ohhh... Mr.Rrrh" tak menunggu waktu lama Rubby pun sampai pada klimaks pertamanya, Red yang merasakan jemarinya dihimpit kuat oleh kedua pangkal paha Rubby pun ikut mengerang.

"Arhhh.. honey. Erangan dan desahan klimaksmu sangat terdengar seksi." Red mengecup bahu atas Rubby yang sudah tak tertutup benang sehelai pun.

Rubby merasa lemas dengan apa yang ia peroleh untuk pertama kali seumur hidupnya itu.

"Sekarang kita akan mulai permainan sebenarnya, bybee." Red pun menggendong Rubby ala Bridle style, ia membawa Rubby menuju ke arah ranjangnya. Rubby yang sedang diperlakukan seperti itu hanya bisa terdiam dan hanya mengalungkan lengannya begitu saja dileher Red, entah apa yang ia pikirkan sekarang ia benar-benar sudah merasa kacau di situasi seperti ini.

Tibalah Red di ranjang tempat biasa ia tertidur itu, ia pun segera menurunkan Rubby dengan sangat hati-hati. Rubby yang merasa kini telah terbaring di ranjang yang menurutnya tidak terasa empuk dan lembut ditubuhnya itu, ia pun berusaha menutupi tubuhnya yang sedikit terekspos dengan kedua lengannya akibat dirinya saat ini hanya menggunakan bra dan celana dalam saja.

Seketika Red pun menaiki ranjang tersebut  dan mencoba membuka kedua belah kaki jenjang Rubby agar posisi tubuh Red berada di tengah-tengah tubuh bagian bawah Rubby. Rubby yang tampak merasa canggung hanya tetap mengikuti begitu saja apa yang Red perintahkan. Tibalah kini Red yang berada diatas Rubby, tatapan ia pun berserobok dengan seseorang yang kini sedang menatapnya secara intens tetapi terasa seperti ada kegugupan yang menyertai di dalam sorot mata tersebut. Ya, Red merasakannya.

SLAVE LOVE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang