Keesokan paginya pada pukul 6 tepat merupakan hari dimana adanya jadwal untuk petugas melakukan pembersihan ruang tahanan (Hellsin Room) , sekitar ada puluhan cleaning service yang sudah terbiasa melakukan tugasnya itu mulai berkumpul terlebih dahulu disebuah ruang terbuka tanpa pintu. Beberapa petugas kepolisian yang kedapatan berjaga pada malam hari, tentu saja belum kedapatan untuk pulang di waktu tersebut pun mulai bersiap ikut andil untuk berjaga mengawasi kegiatan yang mereka lakukan untuk sekedar antisipasi jika saja tahanan ada yang mengamuk atau melakukan hal berbahaya lainnya.
Tetapi seluruh pekerja cleaning service tersebut pun mereka sudah dibekali sebuah senapan api yang melekat ditubuhnya tanpa diketahui seluruh pasien yang berada disitu, mereka dihimbau agar mengeluarkannya hanya saat mereka sangat dalam situasi berbahaya saja karena jika mereka bermain atau memamerkan senapan tersebut, bisa saja maka senapan itu menjadi ancaman balik untuk diri mereka sendiri.
Kini tibalah seluruh cleaning service mulai memasuki ruangan satu persatu, petugas kepolisian pun berjaga di luar ruangan dengan lengkap bersenjata. Pintu pun ditutup, seluruh cleaning service mulai melakukan aktifitas semestinya membersihkan seluruh ruangan.
Namun beda halnya salah satu cleaning service yang bertugas membersihkan ruangan Red, ia tampak terlihat sedikit tergesa-gesa menghampiri Red.
"Apa ada hal sangat penting?" ucap Red saat ini yang melihat salah satu cleaning service dihadapannya kini.
"Mr.Red ini bukan hanya sekedar hal penting, aku mengabarkan dari perintah Mr.Graid langsung untuk memberi tahu kepadamu sebuah kabar mengejutkan."
Red tampak mengerutkan dahinya mendengar pernyataan seperti itu dari salah satu cleaning service, yang tentu saja adalah salah satu anak buahnya.
Bagaimana bisa seperti itu? Ya sangat bisa, karena di setiap ada pasien baru yang terdaftar di rumah sakit jiwa milik kepolisian tersebut Helldie Rasylum, mereka pun serentak membuka lowongan pekerjaan untuk jasa cleaning service yang ditugaskan untuk bekerja paruh waktu saja, hanya perdua hari mereka datang untuk membersihkan segala yang terdapat pada ruangan.
Jika kalian bertanya mengapa tidak suster saja atau pun office boy/girl kantor, jawabannya adalah tidak. Karena jumlah suster disini lebih sedikit dibanding suster rumah sakit jiwa pada umumnya, suster di Helldie Rasylum pun hanya dibutuhkan saat keadaan pada suatu pasien mulai terlihat genting atau tak terkendali, selebihnya yang memantau hanyalah dokter dan petugas kepolisian. Tak heran jika seorang suster disana hanya terhitung oleh jari saja. Dan jika office boy/girl mereka hanya bertugas mengurusi kebutuhan orang yang berada di kantor saja, yakni dibagian gedung pertama.
"Cepat katakan." ucap Red dengan sesekali memperhatikan sebuah ventilasi kecil yang terdapat pada pintu Hellsin Room nya itu, berjaga apabila petugas kepolisian diluar sana tiba-tiba saja menggeser penutup ventilasi tersebut.
"Sir, Mr.Graid mengatakan bahwa kau sepertinya memang masih memiliki musuh yang sesungguhnya, Mr.Franklyson hanya sebuah kambing hitam saja."
Red berusaha menerima dengan pernyataan apa yang baru ia dengar dari anak buahnya itu, "Maksudmu, apakah ada sesuatu yang terjadi untuk membuktikan hal tersebut?" ucap Red dengan nada dinginnya.
"Begini, Sir. Kemarin Hidwel melaporkan kepada Mr.Graid menunjukan suatu keganjalan dalam cctv sekitar mansion, disana terdapat sebuah mobil jenis BMW x6 vantablack terparkir sejauh setengah kilometer dari jarak mansion. Lalu, benar saja mobil tersebut mengikuti kita saat sedang dalam perjalanan kearah kediaman Mr.Franklyson." ucap salah satu anak buah Red yang menyamar jadi cleaning service tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLAVE LOVE [ON GOING]
Fantasía⚠️ROMANCE ADULT & VERY MATURE CONTENT 21+⚠️ •Dr.Rubby Steele, wanita cantik, bertubuh sintal nan padat, bersurai blonde panjang hingga punggung dan pemilik manik mata light grey ini adalah seorang dokter psikiater. Suatu hari, ia dipindah tugaskan...