▫CHAPTER 03

1.4K 179 8
                                    

Let's Read.

●●●●

"JeonBin, ayo cepat turunn"

"Nee, sebentar Eomma"

EunBi sedang menunggu anaknya yang belum turun dari kamar, EunBi dengan sabarnya menunggu anaknya didepan teras rumah.

"Kajja Eomma" Teriak JeonBin yang tiba tiba berada disebelah EunBi.

"Aigo! Kau hampir membuat jantung Eomma lepas"

"Heheh, Mianhe"

"Hhh, Baiklah! Bekal dan Buku mu sudah Eomma masukan kedalam tas mu, Kajja"

JeonBin tersenyum, Sementara EunBi memegang tangan JeonBin dan sebelahnya lagi dia gunakan untuk menenteng tas JeonBin.

Disetiap hari, ketika EunBi dan JeonBin keluar, seluruh tetangga menyapa mereka, Kebanyakan disana banyak yang menyukai ibu dan anak itu.

Dan seperti biasa, EunBi dan JeonBin menunggu Bus lewat untuk menghantar mereka ke Taman Kanak Kanak JeonBin.

Bus singgah didepan mata mereka, Dengan senyum yang manis, JeonBin menyapa sang supir bus, Disana banyak anak anak bersama Eomma nya juga.

EunBi dan JeonBin duduk paling belakang, JeonBin terlihat sangat senang karena ia dapat melihat anak anak yang sebaya dengannya ikut bersekolah.

Skip.

Setiba di taman kanak kanak, Senyum sumringah terpancar dari wajah JeonBin, ia terlihat sangat senang.

"JeonBin, Bisa kan jika dihari pertama sekolah mu tidak ada Eomma yang menemani mu?"

"Tidak masalah, JeonBin kan laki laki dan sudah dewasa, tidak perlu ditemani lagi"

"Hhh, Bagus! Bersenang senang disekolah baru mu,Arrachi?"

"Nee, arraseo"

Chup.

EunBi mencium pipi JeonBin sebelum ia pergi.

Setelah pergi EunBi tersenyum melihat JeonBin yang tak henti melompat lompat kecil sepanjang jalan.

"Kuharap anak ku bisa medapatkan kebahagiaan disini" Ucap EunBi lalu segera pergi.

Disisi lain.
Anak lelaki bermarga Jeon itu terus tersenyum disepanjang jalannya.

Ia terlihat benar benar menikmati sekolah barunya.

Disaat kenyamanan itu berlangsung, tak sengaja JeonBin menabrak sebuah batu yang ada disana, membuat JeonBin hilang keseimbangan dan langsung terjatuh.

Bruk.

"Akhh" Ringis JeonBin.

JeonBin beralih untung menatap lututnya, Dilihatnya jika lututnya penuh dengan darah, Kulit putih susunya kini kotor karena noda darah.

"Eomma" Ringis JeonBin lagi, ia mencoba menahan tangis nya karena ia merasa jika dia menangis maka dia bukan anak lelaki tangguh.

Sekuat mungkin JeonBin menahan tangis nya, dan yang bisa ia lakukan hanyalah menyebut 'Eomma'

"Aigo, mengapa kau terduduk ditanah?" Tanya seorang pria.

"Eomma" Lirih JeonBin kembali tanpa menatap siapa yang memanggilnya.

"Heii, Kau menangis?"

JeonBin masih menunduk, tak berniat untuk mendongakan kepalanya.

"Aigoo, Lulut mu terluka! Mari Ahjussi antar ke UKS"

Young Mother✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang