Jaemin dan Donghyuck serta dengan semua pengawal datang jauh-jauh 1000 mil, berjalan dengan susah payah hampir sebulan, akhirnya mereka memasuki perbatasan Wonju.
Saat memasuki penginapan untuk menginap, untuk melakukan persiapan perjalanan hari berikutnya untuk memasuki Wonju, mengejutkan, Pangeran Ketujuh Lee Minhyung sudah menunggu mereka di sana.
"Hamba, Na Jaemin dengan hormat menyapa Pangeran Ketujuh."
"Hamba yang rendah menghormati Pangeran Ketujuh."
Jaemin dan Donghyuck membuat salam sopan santun sambil membungkuk seraya mendekati Pangeran Ketujuh.
"Donghyuck, kau akhirnya datang." Mata Pangeran Ketujuh bersinar saat menatap Lee Donghyuck, segera Jaemin hampir menjadi angin, yang tak terlihat.
"Pangeran ketujuh, lama sekali tidak melihat. Jeonha secara istimewa memerintahkanku untuk mewakili beliau untuk menyambut Anda." Donghyuck dengan hormat menyambut dengan sangat sopan menundukkan kepalanya, tidak membiarkan matanya menatap Pangeran secara langsung.
Jaemin berdiri di samping mereka, jelas dia bisa merasakan aura aneh pada kedua pria ini. Meski, biasanya dia hanya memikirkan diri sendiri, tapi isyarat Pangeran Ketujuh yang seperti hendak menelan kelinci putih ketika melihat Donghyuck dalam satu tegukan sangat terlihat, jika dia tidak membantu Donghyuck untuk keluar dari keadaan sulit ini, dia tidak bisa membenarkan dirinya sendiri.
"Permisi Pangeran, Tuan Lee telah beraktivitas sepanjang hari, pastinya dia sudah lapar, kehabisan tenaga dan lelah." Jaemin tidak sempat mengatakan bahwa dirinya sendiri juga sudah lapar dan lelah, karena Pangeran Ketujuh sudah memberinya tatapan "Aku tidak peduli dengan seluruh hal itu!" dengan mata dinginnya.
Mendengar perkataan itu, Pangeran Ketujuh memerintahkan mereka untuk makan. Dia juga mengambil tempat duduk untuk makan bersama mereka. Namun, tampaknya apa yang sebenarnya ingin dia makan adalah Donghyuck.
Menyelesaikan makanan dengan tergesa-gesa, Donghyuck memerintahkan beberapa orang untuk menyiapkan air panas agar Jaemin bisa mandi dan membawanya ke kamarnya, siap menunggu Jaemin selesai mandi dan mengganti bajunya.
Wajah Pangeran Ketujuh telah terbaca dengan sangat teliti, matanya tertuju pada Jaemin melotot hebat seolah ingin menghabisi hidupnya.
Jaemin tidak terkejut atau terintimidasi, dia melakukannya sampai dititik dimana dia ingin pamer dan menceritakan kepada Pangeran Ketujuh, jika terkadang Donghyuck dan dia tidur bersama di ruangan yang sama, wajah Donghyuck yang sangat manis dan imut, tapi menambah masalah tidak akan mengurangi masalah lain. Tidak menantang hati cemburu Pangeran Ketujuh akan menjadi langkah yang cerdas..
Nyaman dan santai setelah mandi, dia naik ke tempat tidurnya. Terjadi untuk pertama kalinya, dia. tidak bisa tidur?!
Berpaling ke samping dan berpaling ke samping seberang lagi, seperti ikan di penggorengan, digoreng untuk jangka waktu tertentu, ikan-ikan itu sudah terbakar, Jaehyun masih belum mengunjunginya. Dia hanya menyampirkan pakaian luar dan membuka kamarnya, keluar untuk mengamati bintang-bintang di langit.Melihat ke langit dipenuhi bintang-bintang yang berkelap-kelip, dia tidak bisa tidak mengingat pemandangan saat dia dan Raja mengamati bintang-bintang bersama-sama.
Dia suka bersandar pada pelukan Raja seperti orang tanpa tulang, atau mengistirahatkan kepalanya di pangkuan Raja sambil mengawasi bintang-bintang dengan kata-kata, atau tanpa kata-kata berbicara tentang kisah bintang-bintang. Kekasihnya Jeno hanya akan selalu tersenyum penuh perhatian padanya, tidak melihat bintang-bintang, tapi hanya menatapnya.
Apakah dia juga sedang melihat bintang-bintang di langit yang sama saat ini? , aku sangat merindukannya. Jika dia tidak merindukanku sama seperti aku merindukannya, saat aku kembali, aku pasti akan memberinya waktu yang sulit dengan kesabaranku.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOMIN Ver. 🌸 KING'S MAN "MO FLOWER" (NOVEL TRANSLATED - REMAKE)
Random(COMPLETED) Judul : Mo Flower Author : Heibai Jian Yao Engtrans : luxiufer Indo trans : xoloveyaoi Sebuah kisah antara seorang Raja (Wang) dan seorang Chungnin (Pegawai Pemerintahan) Semua akan kembali ketempatnya berasal. Aku hanya meremake beb...