Chapter Thirteen

4.6K 730 99
                                    

Warning : kata bokong dan Pantat in everywhere. 

FLASHBACK.

Sementara Jaemin dalam keadaan yang kacau saat berjalan pulang. 
Ayahnya sudah lebih awal sampai dirumahnya, melihat anaknya yang menghilang berdua dengan sang Raja saat pulang justru tampak terlihat kehilangan sesuatu dengan pipi yang keduanya memerah tidak wajar, serta Bibirnya yang berwarna lebih cerah dari sebelumnya yang tampaknya telah di cium dengan paksa. 

Apa yang terjadi?  Jaejoong bergerak mengelilingi anaknya sambil matanya menelisik, mengamati dari kiri ke kanan, naik turun. Dan Akhirnya cukup terkejut, lalu memberikan sebuah senyuman, dan segera menghitung seberapa banyak keuntungan yang akan didapatkan.

"Mengapa melihatku seperti itu?" Jaemin bertanya bingung, tidak bisa menahan diri untuk tidak resah takut ketahuan. 

Jaejoong mengusap dagunya kasar sembari menatap Jaemin dalam "Aku pikir anak-anakku yang paling berharga hanya Jaehyun dan Jihyo yang menikahi pangeran muda, tak kusangka yang paling tak ternilai adalah kau."

Jaemin perlahan-lahan ditepuk bahunya oleh sang ayah, sesaat setelah paham maksud sang ayah Jaemin sedikit jengkel "Ayah, seseorang tidak bisa menjadi tidak jujur dan tulus sejauh ini."

"Sebagai seorang pengusaha, selama aku bisa melihat keuntungan, apakah aku harus perduli dengan ketulusan?. Aku hanya perlu memberi tahu Raja bahwa aku memiliki Buah Bagus (Jaemin), terlebih lagi aku tidak akan tahu dia akan membelinya atau tidak ,lagi pula siapa yang akan berani memaksa Sang Raja untuk membelinya." sang ayah kemudian menepuk pipi anaknya dan sebuah senyuman jahat terlukis di wajah gagahnya, sedikit menggoda anak emasnya "bersikap baiklah, dengarkan ayahmu, bersihkan bokongmu dan sajikan dengan benar."

"Ayah kenapa bukan saudara yang lain saja yang mencuci bokongnya sendiri."

"Jika boleh aku ingin Jaejin di posisi itu, tapi sayang orang itu telah memilihmu." Jaejoong mengangkat bahunya, mengucapkan kata kata sok tulus berharap seolah anaknya yang lain lah yang diinginkan Raja. "Kukatakan sekali lagi anakku, sekali orang itu mengarahkan pandangannya kepadamu, bahkan jika kau ingin bersembunyi, dewa akan membantu nya untuk menemukanmu. Anggap saja ini berkat dari sang Dewa, dan Keluarga Na sangat bergantung kepada Pantatmu, anggap ini misi penting dari nenek moyang kita, kau memiliki tanggung jawab yang berat anakku."

Tanggung jawab yang berat, dia akan sangat menghargainya! Leluhur keluarga Na di pemakaman, jika mengetahui salah satu keturunannya menjual pantatnya demi sebuah kemuliaan akan sangat mengherankan jika mereka tidak marah dan melompat keluar dari peti mati lalu mencabik ayahnya. 

"Tidak mencari apa-apa selain keuntungan! Aboenim benar-benar tidak memiliki hati nurani." selama hidupnya tidak pernah melawan sang Ayah, tapi kali ini Jaemin sudah cukup muak dengan keserakahan sang ayah. 

"Apa itu hati nurani?  Apakah kau memakannya? Apakah hal itu di jual di kedai? Berapa banyak uang yang dihasilkan dari itu?" Jaejoong mengejek anaknya. Hati nurani Tuan Na sudah diberikan kepada anjing sebagai makanan. 

Menjengkelkan, Jaemin kembali ke kamarnya  mendengus kesal, naik ke tempat tidurnya segera menenggelamkan dirinya dalam selimut bercorak bunga peony. 

Pantat!, pantat!  Pantat ! Jika ada seseorang yang berani mengatakan itu lagi, Jaemin bersumpah siapapun akan dia jadikan musuh dan menghancurkannya! 

Tidur saja,cepat tidur saat bangun tidur semuanya akan hilang. Tanpa henti ia merapalkannya seperti mantra untuk mempercayai semuanya baik-baik saja, tapi bibir,mata,mulut dan kulitnya masih bisa merasakan sentuhan dari sang Raja. Pikirannya berantakan, tidak bisa memahami apakah itu rasa takut atau kebingungan semata apakah yang dirasakannya ini adalah Cinta. Karena pikiran liarnya semakin tidak terbendung dirinya semakin meringkuk dalam selimutnya.

NOMIN Ver. 🌸 KING'S MAN "MO FLOWER" (NOVEL TRANSLATED - REMAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang