Chapter Twentytwo (End)

9.5K 776 155
                                    

🌸🌸🌸

Sejak saat itu, Raja Joseon dan seorang Menteri Kementerian Ritus secara alami memulai sebuh hubungan bersama.

Tanpa banyak kekuatan dan perjuangan, tanpa mengganggu siapa pun. Di satu sisi, itu karena Donghyuck yang sangat pandai dalam menjaga rahasia. Di sisi lain, tidak ada yang akan menduga jika Raja mereka yang terhormat dan tampan itu akan melihat dan memperhatikan Jaemin yang biasa-biasa saja. Lagipula, Raja belum pernah memanggil Shangjun sebelumnya.

Tahun demi tahun telah berlalu, dalam sekejap kedua orang itu sudah bersama enam tahun. Meskipun mereka tidak dapat secara terbuka saling berpegang satu sama lain, tapi di setiap harinya, perasaan mereka semakin dalam dan menyebabkan mereka tidak dapat dipisahkan satu sama lain.Sampai akhirnya tahun ini Raja memutuskan untuk mengirim Jaemin untuk memeriksa kota Wonju, mereka berpisah tidak kurang dari setengah tahun.

 Saat bunga di jalan mekar, kau bisa kembali dengan perlahan.
Raja Terdahulu memberikan pesan tertulis ini kepada seorang Gisaeng yang saat itu sedang kembali ke kampung halamannya untuk berkunjung ke rumah orang tuanya. Tampaknya memang seolah-olah dia tidak menyuruh Gisaeng itu untuk segera kembali ke ibukota, tapi kata-kata dan ungkapan pendek itu sebenarnya benar-benar mengungkapkan rasa rindu Raja terdahulu yang sangat besar, berharap sang Gisaeng bisa kembali lebih awal dan lebih cepat.

Pintu Jinseon yang terletak di samping Daejo Raja, sebuah tempat tersembunyi di sebuah gang sempit menghubungkannya ke jalan luar. Rumornya dahulu kala seorang pelayan akan ditempatkan untuk berjaga disana oleh Sang Raja untuk pertemuan rahasianya dengan kekasihnya yang tinggal di luar Istana. Namun beberapa tahun belakangan, tidak ada yang menggunakannya untuk masuk atau keluar dari Istana, pintu itu seolah sudah ditinggalkan. Tapi akhir-akhir ini Pintu Jinseon ini sedikit berbeda, pintu yang biasanya tertutup itu benar-benar dibuka lebar. Selain dua penjaga biasa, ada juga dua petugas istana lain.

" Kita sudah menunggu selama tiga bulan, Tuan kenapa dia belum kembali juga? " Seorang penjaga muda tidak tahan dengan kebosanan itu mengeluh. 
"Jangan bicara terlalu banyak. Berdirilah dengan benar." Seorang penjaga tua lain menegurnya.

Si penjaga muda kembali dengan benar. Tidak beberapa lama setelah itu, dia tidak tahan lalu bertanya lagi, "Tuan, apa yang akan kita lakukan jika Tuan Na tidak akan kembali?"

"Bahkan jika kita harus menunggu sampai mati, kita tetap harus menunggu."

"Tidakkah lebih cepat jika mengeluarkan perintah Kerajaan untuk memanggilnya kembali?"

"Sebagai pelayan kecil, kau terlalu banyak bicara, awasi bicara mu." penjaga yang lebih tua menasihatinya dengan suara peringatan.

Si penjaga muda terkejut dan dengan cepat menutup pintu. Hari demi hari mereka hanya bisa menunggu dengan harapan, sampai matahari terbenam dengan warna merahnya, si penjaga muda akhirnya mendesah dan berpikir bahwa dia hanya harus menunggu satu hari lagi, mungkin besok yang dinanti akan segera datang. Tapi, berlawanan dengan pikirannya, asap dan debu dari tempat yang jauh tiba-tiba memenuhi penglihatannya.

Si penjaga muda membuka matanya untuk melihat dengan benar, setelah beberapa saat terdiam, dia dengan penuh semangat berteriak, "Tuan, lihatlah seseorang datang ke arah ini."

Segera seorang pria yang mengendarai kuda itu tiba, itu adalah salah satu pengawal yang mengikuti Jaemin saat ke Wonju, "Tuan Na akan segera kembali, kereta nya akan tiba kira-kira dua jam lagi." beritahunya.

"Cepat pergi ke Daejo Timur untuk melapor." penjaga yang lebih tua itu memerintahkan sang peniaga muda itu.

"Ya!" seru si penjaga muda itu dengan penuh sukacita lalu segera berlari untuk melapor.

NOMIN Ver. 🌸 KING'S MAN "MO FLOWER" (NOVEL TRANSLATED - REMAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang