Chapter Fifteen

5.3K 735 135
                                    

Mari kita kembali ke enam tahun yang lalu, pertemuan pagi pertama setelah Festival Lentera.

Setelah memberhentikan pertemuan pagi, Yang Mulia memanggil Jaemin secara pribadi. Jaemin menguatkan keberaniannya, mengikuti Donghyuck ke Balai Daejo Timur untuk bertemu dengan Raja.

"Yang Mulia, Tuan Na telah datang." Donghyuck membawa Jaemin untuk memasuki Ruang Daejo.
"Hamba yang rendah ini dengan hormat menghadapi Yang Mulia." Jaemin berdiri sangat jauh. Ini adalah pertama kalinya dia dipanggil untuk memasuki Daejo Timur.

"Ayo mendekat." Mata Raja tidak lepas dari dokumen di harapannya.
Karena perintah itu Jaemin maju selangkah, langkahnya sangat kecil.

"Maju lebih dekat lagi."
Mengambil langkah maju lagi, langkahnya tetap sangat kecil.

"Datanglah ke depanku, dan angkat kepalamu."

Jaemin mendesah dalam hati, melangkahkan kakinya dan bergerak ke hadapan yang mulia, mengangkat kepalanya tapi bulu matanya masih menggantung rendah, tidak berani menatap wajah Raja secara langsung.

Raja menatapnya sekarang, menatap seluruh wajah yang sangat dirindukan, senyumnya mengembang, dengan cara berbicara yang santai dan tidak terburu-buru, seperti mengobrol tanpa henti dia berkata, "Tidak tahu kenapa, di masa lalu aku tidak merasa bahwa kau cantik, tapi mengapa semakin aku melihatmu semakin aku merasa bahwa kau Cantik untuk ukuran seorang laki-laki? Donghyuck, katakan menurutmu apa ini?"

"Yang Mulia. Ada pepatah yang mengatakan seseorang akan terlihat indah dimata sang kekasih, bahkan jika itu digunakan untuk Tuan Na mungkin tidak tepat, tapi tidak begitu jauh (masalahnya Jaemin cowo gitu)." Donghyuck menjawab dengan hormat.

Kata-kata itu membuat Jaemin merasa canggung, tidak nyaman dari kepala hingga ujung kaki, tidak dapat menahan mulut untuk mengatakan, "Yang Mulia, jika Anda ingin menemukan seseorang untuk menghibur dan menyenangkan Anda, Anda harus menemukan perempuan cantik yang memiliki keindahan yang tak tertandingi sehingga Anda bisa benar-benar bersemangat."

"Para perempuan cantik sudah menjadi Selir beberapa bangsawan. Aku tidak punya niat untuk bersaing dengan orang lain."
"Selama Yang Mulia mengucapkan sepatah kata, siapa yang berani bersaing melawan Anda?"
"Kalau begitu itu tidak akan menarik."
"Tidak ada orang yang akan bersaing dengan Anda untuk saya juga, bukankah hal yang sama tidak menarik?"
"Tidak ada yang bisa bersaing denganku, aku bisa lebih terhindar dari kekhawatiran."
Jadi intinya Jaemin adalah satu-satunya yang dia inginkan.

Jaemin terdiam, dia mengumpati Raja di dalam hatinya. Dia berpikir tentang dirinya sendiri, apakah dia tampan atau tidak, entah dia memiliki bakat atau tidak?. Dia benar-benar tidak mengerti apa yang sebenarnya Raja lihat di dalam dirinya? Dia benar-benar ingin menasihati Raja, untuk memanggil tabib kerajaan dan memeriksa apakah ada yang salah dengan mata Rajanya.

"Aku hanya ingin memberimu jabatan resmi, tapi kau sudah menjadi ketakutan seperti ini." Kata sang Raja.

"Hamba yang rendah ini tidak memiliki kemampuan atau kebajikan, tidak dapat menanggung tanggung jawab berat semacam itu."

"Tidak ada yang mengharapkanmu memikul tanggung jawab berat." Mata Raja berkedip-kedip dengan kegirangan. "Kecuali Ayah terhormatmu yang ingin menjual bokongmu padaku."

Mengapa dia menyebutkan masalah ini lagi! Jaemin hampir terjatuh. Menangis dalam hati, Ayah benar-benar telah melukaiku dan menyebabkan pantatku terbelah!

"Jaemin apakah kau setuju untuk menjadi Kekasihku?" Tanya Raja dengan suara lembut.

Jantung Jaemin berdegup kencang. Ingin langsung mengatakan tidak setuju, tapi juga berpikir itu akan sia-sia sehingga dia akhirnya tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia juga tidak memiliki tekad yang kuat untuk memilih lebih baik mati daripada kehilangan harga diri, apalagi kepada Raja, ada beberapa kelemahan yang membuatnya tidak berdaya dan tidak dapat menolaknya.

NOMIN Ver. 🌸 KING'S MAN "MO FLOWER" (NOVEL TRANSLATED - REMAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang