Baca yang bener ya! Semua dari segi part ini adalah pov si iqbaal.
Happy reading - kentang—
Jujur rindu itu dateng terus menerus dan semakin bertambah. Tapi otak gue selalu menyuruh gue kembali ke ella. Teka-teki yang gue buat sendiri bahkan belum bisa gue pecahin.
Sherlock Holmes pun gak pernah dateng buat bantuin gue. Entah apa yang harus gue lakuin sekarang.
Siapa yang harus gue pilih?
Siapa yang harus gue lepas?Selama ini bisa aja gue sayang sama (namakamu) atau bisa saja gue terobsesi sama (namakamu).
Hari yang gue lalui disekolah atau pun dirumah hanya terfokus pada (namakamu) dan (namakamu), gue juga mikir kenapa otak gue segitu nya sama cewek polos itu.
Beda, jauh beda dengan dirumah sakit saat bersama athella nihil otak gue kosong gue cuman mikirin athella harus senyum. Tapi semenjak gue tau siapa pembuat rusak sebagian dari kebahagiaan (namakamu), Semuanya hilang, gak ada lagi pikiran athella di otak gue sekecil pun.
Gue memikirkan cara dia senyum hanya karna janji orang tuanya. Ibu selalu bilang "janji adalah hutang" itu kenapa gue masih berdiri disini. Di belakang ella mendorong perlahan kursi rodanya, mencoba membuat dia tersenyum. Dan menutupi semua masalah gue termasuk urusan hati.
Gue gak habis pikir kenapa dia sebenci itu sama (namakamu), kenapa dia tau apa yang terjadi antara gue sama (namakamu).
Belum cukup kah konflik yang ia buat, gue bukan pemain film yang harus dibuat sekian banyak dramanya. Gue cuman pengen hidup gue tenang. Gue cuman pengen gue sama (namakamu) tapi disisi lain ada tempat tersendiri untuk ella.
Ini kenapa gue benci jatuh cinta, terlalu rumit tapi tidak memiliki rumus, ingin di pecahkan tapi tidak ada jawaban. Dan bodoh nya teka teki itu gue buat sendiri dari diri gue sendiri.
Untuk saat ini gue memutuskan menghisap batang rokok yang gue beli barusan. Menghembuskan asap dan gue berharap setiap hembusan asap adalah salah satu dari masalah yang gue buat sendiri.
Mungkin saat ini gue belum bisa memilih siapa yang berhak di simpen di hati dan siapa yang berhak singgah cuman di otak sebagau bayang-bayang.
Untuk perasaan gue terharap ella gue harap dia gak bakal ngelukain (namakamu) saat dia tau (namakamu) lah yang mungkin gue pilih.
Untuk perasaan perempuan yang disana.. Kita dilokasi yang sama tapi sedikit pun gue berani buat bertatap langsung sama cewek se-sempurna lo, itu alasan kenapa gue gak pernah muncul secara langsung meskipun gue 100% yakin lo tau gue disini. Setidaknya biarin rasa ini ngalir sedemikian rupa biar gue bisa ngerasain jatuh cinta ke orang yang gak pernah peka akan perasaan nya kaya gue yang brengsek ini. Gue sayang lo (namakamu) Senjani Putri.
—
Sorry banyak typo —kentang
KAMU SEDANG MEMBACA
Iqbaal.
Fanfiction[beberapa cerita ini hanya bisa dibaca oleh pengikut terimakasih] "gue kan gak tau apa apa soal cinta?" -nk "iya gue ajarin pacaran nanti sampe lupa kalo kita hanya berpura pura siap?" -iqbaal #1 - tag pacaran 25.6.18