Irene
'Love is a war, you win you have her, you lost you lost her' kalimat itu terus saja bergentayangan didalam pikiran gue, tidak mau kalimat itu terus berada di pikiran gue, gue akhirnya bergegas untuk ke kamar Kak Yonard, mungkin saja dia bisa memberi saran. Satu langkah, dua langkah "tok.. tok.. Kakk buka pintu kakkk" ucap gue sambil mengetuk pintu berbahan kayu berwarna coklat tua itu. Belum ada jawaban dari kak Yonard, "ketiduran kali ya? Apa gue buka aja?" Ucap gue sambil berfikir keras. "Kalau gue buka, Kak Yonard lagi ganti baju gimana? Ahh biarin deh" lalu jari-jari gue menyentuh gagang pintu Kak Yonard. Krekk.. "KAK?! Lo ngapain sih" teriak gue setelah melihat Kak Yonard memakan ice-cream milik gue."Hehehehehe, peace rin" ucap Kak Yonard dengan bibirnya yang dipenuhi ice-cream baru saja gue mau omelin Kak Yonard "JANGAN MARAH DULU" teriak Kak Yonard setelah melihat ekspresi gue yang sebal gara-gara ulahnya itu. "Gue bisa jelasin,rin" ucapnya pura-pura serius langsung gue lanjut dengan mengoceh panjang lebar, yang hanya dibalas dengan anggukan dan tawa yang ditahan-tahan oleh Kak Yonard. "Ketawa lo, ice-cream gue kakkk!!" Ucap gue semakin sebal. "Tenang rin, udah gue beliin kok tadi". Masa bodoh dengan permasalahan ice-cream tadi, gue langsung menanyakan kak Yonard yang dibalas dengan jawaban yang tidak terduga.
"Gue tau lo bakalan nanya itu, dan dia juga nanya hal yang sama" ucap Kak Yonard sambil mengembangkan senyum diwajahnya. "Apa? Ken juga nanya?" Ucap gue tidak percaya. "Iya, dan hari ini dia bakalan kesini, kita pergi jauh-jauh dulu biar dicariin" Tawa Kak Yonard disambut dengan tawa gue. "Licik lo kak, tapi okedeh," gue menyetujui idenya dan kami berdua pergi ke mall, tunggu aja Ken, lo harus ngadepin gue yang nyebelin. And see if he really loves me.
***
Kenzie
Apa bener yang dibilang Yoshua semalam? Kalau emang benar, Aggghhhh aku tidak percaya ini, sungguh. Aku tersenyum sendiri dibalik balkon kamarku dan melompat-lompat kesenangan, "Wait for me,Rin" ucap batinku lalu terganggu oleh notifikasi dari iphone milikku. Kayaknya semalam aku nggak harus ngasih tau Yoshua kalau aku bakalan kerumahnya kan hari ini?From: +62xxxxxxxxx
Hi, remember me? I've missed you a lotSialan, dari mana dia dapat nomor telefonku? Aku benci dia. Yang udah bikin gue ngelawan Aldi, dan ngebantah satu-satunya keluargaku. I hate her so much. She destroyed my past. She really did. Kenapa dia kembali saat aku sudah tidak akan menerimanya? Pikiranku mulai kacau, lalu aku segera keluar kamar dan there's my buddy. Anjing Golden retriever milikku yang sudah tumbuh bersamaku, namanya Dante, namanya saja lucu bukan? "Hey buddy, how's house going?" Sapaku kepada Dante yang disambut dengan bahagia olehnya, aku sangat menyayangi Dante, Dante adalah hadiah ulang tahunku pada saat aku berusia 4 tahun, Papa memberikan Golden retriever kepadaku karena aku selalu suka dengan anjing. Lalu aku bergegas menuju mobil sportku dan pergi kemana tujuanku hari, rumah Irene
Aku sampai didepan rumahnya, aku mengintip kedalam rumahnya tidak terlihat siapa-siapa kecuali bapak satpam rumah Irene. "Monggo,den aduh kasep bener, non Irene sama yang lain pada keluar" satpam rumah Irene dan kubalas dengan senyum "Emang kemana ya Pak Surya?". "Waduh, saya kurang tau den," ucap pak Surya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. "Ooh, kalau gitu saya permisi dulu ya Pak, Makasi" ucapku pamitan kepada Pak Surya yang dibalas dengan anggukan darinya.
"Irene, kemana sih, dari kemarin mau ngomong sama lo nggak jadi mulu nih, pasti kerjaan Yoshua nih sengaja nggak ngasih gue ngomong ma Irene" omelku sambil menekan beberapa nomor di iphoneku.
"Halo"
"....."
"Hah? Oohh ya okei, dimana?"
"...."
"Maaf hahah, gue udah tua,Rin"
"...."
"Oke deh, by the way Pak Surya cepat juga ya internetnya"
"....."
"Gue aja baru keluar dari rumah lo"
"...."
"Okeii byee, hati-hati"Irene lagi diperjalanan menuju ulang tahun sepupu kecilnya, katanya sih, lalu aku bergegas pulang dan mengentakkan kakiku kekamar sebelum aku terlelap aku menguatkan statement bahwa aku akan mendapatkan hati Irene, itu statement yang selalu ada dibenakku sejak aku bertemu dengan Irene dan itulah rutinitasku setiap malamnya.
***
Suara alarm menggema membuatku harus bangun dan jam di iphoneku menunjukan angka 8:21 dan Irene seharusnya sudah sampai di sekolah. I'm a collegeau and a boss, you must've been proud,dad. Batinku.
Aku jatuh dan hanyut dengan mencintaimu, akan ada saatnya aku menanyakan ini kepadamu, sumber diabetesku
-Kenzie Aldric-Gimanaaa? Ada yang baper ga uhuuyy, author siapin 3 chapter lo selama bulan liburan ini, stay tune ya! Bakalan lebih seru lagi! Jadwal update: senin dan jumat, Thank you buat yang udah setia nungguin Author update, maaf jika saya meninggalkan kalian para kutu wattpad nunggu terlalu lama *Azeekkk*❤️
Sincerely,
Author🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm glad it was you
Romance"Nggak lagi, gue mau kita temenan" ujar Pria bermata coklat itu mengulurkan tangannya. Masa lalu Irene yang membuatnya dingin kepada yang lainnya dilelehkan seorang Pria yang bertemu di Minimarket dekat rumahnya. Semua pertemuan akan diawali dengan...