Kenzie
Slurp.. slurpp.. it has been a rough day at work, i deserve this ice cream, ucap batin kecilku sedikit meronta. Hanya sedikit. Suasana kembali menghening, disaat-saat seperti inilah aku kembali tenggelam memikirkanmu. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 18:37. Dengan santai aku melangkahkan kaki ke atas mobilku, masih ada 23 menit, pikirku. Can't wait to see you, Irene***
Suasana cafe malam ini sangat berbeda dengan yang biasanya, padahal tempatnya sama tuh. Kok aneh gini ya, kalian pernah juga ga sih? Aku memilih tempat duduk yang paling dekat dengan jalanan luar, aku melihat kanan kiri, untuk memastikan Irene belum sampai juga, lalu seseorang yang memakai dress berwarna merah dengan lipstick yang senada dengan dress-nya menghampiriku.
Irene
"Haduuuhhhh, kakkkkkk aku bisa telat inii, kasian Ken dong nanti nungguinnya lama" gue mencari alasan agar kakak segera menyelesaikan transaksinya. "Sabar rinn, sabarr, tinggal bentar lagi aja kok" jawab kak Yonard santai. Gue kadang heran ya sama kakak gue yang imut-gemes-ganteng-nyebelin-tinggi-ulala kenapa dia harus repot begini sih, terharu sih sebenarnya tapi yaudah lah yaa..***
"Udah lama?" Tanya gue yang stengah tahan nafas, ampun Ken kok ada ya manusia seganteng kamu. Ken memakai kemeja berwarna putih dan jad berwarna maroon yanv senada dengan celananya. Gue liat sih mukanya Ken makin merah, spontan Ken langsung membersihkan tenggorokan lalu melihat ke sisi lain dari cafe. "Hah? Eng.. enggak kok gu.. gue juga baru sampe nih" jawabnya gugup. "Oohhh gua kira udah lama ni haha" kenapa gue ketawa ya aduh makin canggung nih.
Kami hening selama beberapa menit, lalu
"Selamat malam, ada yang bisa saya bantu?" Tanya waitres bergaun hitam itu. Ken akhirnya membuka suara "Boleh deh mba, iced americanonya satu, elo rin?" Tanya Ken. "Choco-chip frappe" jawab gue.
"Baik, itu saja?" Waitress itu kembali bertanya
"Itu aja deh mba, nanti kalau ada tambahan saya panggil" ujar Ken.Kenzie
"Itu aja deh mba, nanti kalau ada tambahan saya panggil" ujarku. Irene duduk di depanku sambil tersenyum kepada waitress itu dengan sangat manis, sumber diabetesku.
Setelah waitress itu pergi, kami kembali hening, aku membersihkan tenggorokan, lalu membuka percakapan.
"Wahh, rin dress-nya bagus banget" pujiku. Irene terlihat lebih mengembangkan senyumnya, pipinya juga sedikit memerah.
"Hahaha, bisa aja kamu, kak Yoshua nih yang milih" ujarnya sambil menunjukkan lesung pipinya yang ada di pipi kirinya, manis sekali.
"Yoshua, that guy, dia bisa jadi apa aja ya haha" candaku agar suasana tidak begitu tegang.Beberapa menit kemudian, pesanan kami datang, "Silahkan kak,ini iced americanonya dan ini choco-chip frappe" waitress itu lalu meletakkan pesanan kami diatas meja. Tapi pesananku ada ditempat Irene dan sebaliknya, aku pun memiringkan badan agar bisa mengambil pesananku, sekarang wajahku dengan wajah Irene sangat dekat. Aku bisa melihat dengan jelas telinga Irene yang memerah dan pipinya yang memerah, lalu ku pegang pipinya itu dan ku cubit. "Ouch Ken" dia mengerang lalu memukulku lembut. "Hahahaha, lucu banget deh kamu Rin, pipinya merah gitu" ledekku yang membuatnya langsung memegang pipinya, lalu kami pun tertawa.
Tak terasa jam sudah menujukkan pukul 22:03 dan Kenzie Aldric belum mengatakan apa-apa, bagus sangat bagus Kenzie, hatiku berkata.
"Rin, pulang yuk, gue anterin" ajakku meningat bahwa ini sudah larut untuk Irene berkeluaran. Irene mengangguk sambil tersenyum, lalu kami berjalan ke tempat mobilku diparkir. Ku lihat Irene terus menerus mengusap lengannya. Aku langsung melepaskan jasku dan menghangatkan tubuhnya.Irene
Suasana malam jakarta lumayan sejuk hari ini, dress yang dipilih kakak tidak berlengan panjang sehingga membuatku mengusap lenganku.Tiba-tiba Ken memakaikan jasnya ke tubuh gue, tentu saja gue kaget lalu dengan gugup gue mau ngucapin terima kasih, "Thank-" kata-kata gue terhenti karena dia langsung membalasnya. "Nggak usah terima kasih,Rin udah jadi tugas gue untuk jagain lo" ucapnya sambil membukakan pintu mobil. Lalu nenyambutku ala princess style "silahkan, Irene Natsha" senyum yang terukir di bibirnya semakin melebar, "terima kasih, pak supir" ledekku sambil memasuki mobil. Siapa sangka Kenzie se-lucu ini. Twice, you made me fall twice, ujar gue dalam hati. Ken terlihat pura-pura sebal, lalu dia masuk ke mobil sambil tertawa "bagaiman serviceku tuan putri?" ucapnya saat menduduki mobil. "Sangat bagus" gue menggodanya sekali lagi.***
Belok kiri dan.. sampai deh, my home terlihat lampu kamar kak Yonard masih menyala, "Makasih ya pak supir, heheh" ledek gue ke Ken. "Bentar Rin, jangan turun dulu ngobrol-ngobrol yuk" ajaknya, gue mengangguk, pertanda iya toh gue udah sampe rumah kok.
"Ngomongin apa Ken?" tanya gue sok lugu.
Ken terlihat mengambil nafas, lalu mulai basa-basi "Choco-chip frappe lo, emm enak ga?", "gue pengen coba sih" tanya Ken sambil tertawa kecil, diikuti oleh tawaan gue yang semakin keras "B- BWAHAHAHAHAHAH Ken, lucu deh" tawa gue makin keras, "Enak kok, lain kali boleh deh dicoba, tapi kayak ya ga cocok sih sama pak supir hahahhaah"."Hehehe, soalnya tadi lo minumnya cepet banget" ejek Ken.
"Gimana sekolah?" tanya gue. "Sekolah? Kuliah? Baik kok," jawab Ken, "Kerjaan di kantor gimana?" gue agak penasaran sih, soalnya kemarin Ken ada ngomongin kerjaannya lumayan menumpuk. Ken tertawa lalu menjawabku "Okay tuh, udah siap kok haha".***
Kami hening 3 menit.
"Irene.." panggil Ken
"Iya Ken? Kenapa?" gue menjawabnya penuh pertanyaan.
"Lo bisa tengok belakang bentar nggak?" pinta Ken. Gue mengangguk walaupun kebingungan.
"Oh my god, Ken..." ucap gue kaget.I'll love you till my breath stops, you made me fall twice. No, you'll always make me fall for you every second, pak supir.
-Irene Natasha-Haiiiiiii kutu wattpad, seneng ga author is back? Kalau kalian suka tolong Vote sama comment yaa mana yang harus diimprov lagi, author rindu kaliaannn❤️😭
Sincerely,
Author🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm glad it was you
Romance"Nggak lagi, gue mau kita temenan" ujar Pria bermata coklat itu mengulurkan tangannya. Masa lalu Irene yang membuatnya dingin kepada yang lainnya dilelehkan seorang Pria yang bertemu di Minimarket dekat rumahnya. Semua pertemuan akan diawali dengan...