Happy reading 💞
🌼🌼🌼
Terhitung sudah dua puluh menit Jihoon berdiri disana, tepatnya didepan salah satu ruang rawat VIP.
Bukan tanpa alasan dia berada disana, lelaki mungil itu ingin menemui Soonyoung. Soonyoung yang dua hari yang lalu dikabarkan masuk ICU karena menjadi korban pengeroyokan anak-anak sekolah menengah lain.
Jangan tanya kenapa Jihoon si pendiam tahu kabar itu, karena dia tak sengaja mendengar perbincangan orang-orang disekolah.
Ingat Soonyoung itu adalah salah satu murid populer, tentu saja apapun yang berhubungan dengan Soonyoung akan selalu menjadi bahan perbincangan.Setelah merasa siap dan tenang, Jihoon membuka pintu ruang rawat itu. Disana, diatas ranjang Soonyoung terlihat terlelap tidur. Jihoon meringis menatap wajah tampan Soonyoung yang penuh dengan luka memar, bahkan gips terlihat melingkar ditangan kanan Soonyoung.
Separah apakah pengeroyokan yang terjadi dua hari yang lalu? Kenapa Soonyoung bisa ceroboh." Ji..."
Soonyoung membuka matanya, bibirnya langsung tersenyum saat melihat keberadaan Jihoon dikamar rawatnya." Bagaimana keadaanmu? " Jihoon bertanya dengan nada pelan.
" Lebih baik apalagi saat melihat wajah manismu. "
Jika mereka masih menjadi sepasang kekasih, sudah dipastikan Jihoon akan segera memukul kepala Soonyoung karena bualan itu." Syukurlah, aku membawakanmu puding coklat. Kalau begitu aku pergi dulu. "
" Jangan pergi ji.." tahan Soonyoung, dia akan kembali kesepian disana jika Jihoon pergi.
" Tapi aku.." Jihoon tiba-tiba terdiam ketika melihat wajah Soonyoung yang berubah sendu.
" Aku mohon...aku kesepian Ji. Teman-temanku baru saja pulang dan sekarang aku sendiri. " lirih Soonyoung.
Jihoon menatap sendu kearah mantan kekasihnya itu. Hatinya mendadak sesak mendengar ucapan Soonyoung, dia bisa merasakan bagaimana perasaan Soonyoung sekarang." Apa orangtuamu sudah tahu ? "
" Mereka mana peduli denganku Ji..." wajah Soonyoung mengeras saat membicarakan perihal kedua orangtuanya yang workaholic sehingga melupakan dirinya.
Bahkan disaat seperti ini orangtuanya sama sekali tidak meninggalkan pekerjaannya hanya untuk sekedar melihat dirinya." Jadi aku mohon..temani aku. " pinta Soonyoung.
Jihoon akhirnya mengangguk.
meskipun mereka sudah tidak berpacaran lagi, apasalahnya Jihoon menemani Soonyoung sebagai seorang teman.
Soonyoung tersenyum bahagia, malam ini dia tidak akan kesepian lagi." Terima kasih sudah datang, aku tahu kau mengkhawatirkanku..eyy kau belum move on ya ? "
Jihoon yang baru saja hendak membaca buku bacaannya mendengus kesal lalu melemparkan tatapan tajam kearah lelaki super berisik itu.