Gengss aku lagi cukitt nih gws'n dong 😂
Aku lagi gak enak badan, jadi maaf ya kalo chapter ini kurang dapet
But i hope you like it
Happy reading don't forget to review 💞🌼🌼🌼
" Sosaengnim, apa vampir itu ada? "
Lee sosaengnim menoleh kearah murid yang melemparkan pertanyaan aneh-aneh itu." Ada yang bilang vampir itu nyata, ada yang bilang itu hanya mitos saja. Memangnya kenapa Chan? Sekarang kita sedang belajar matematika bukan membahas vampir. "
" Tapi dikelas ini ada vampir. " ucapan Chan membuat heboh seluruh isi kelas.
" Jangan aneh-aneh chan. " Lee sosaengnim berusaha meredakan kerusuhan didalam kelasnya.
" Wonwoo itu vampir, kulitnya pucat matanya biru rambutnya pirang. Dia bukan orang korea, orang korea tidak seperti itu! Wonwoo itu monster. " teriak Chan dia menunjuk kearah Wonwoo yang duduk dipojok kelas.
" Chan jangan sembarangan berbicara, Wonwoo sama seperti kita. Dia orang korea, hanya saja dia berdarah campuran. "
" Chan benar! Kemarin aku melihat Wonwoo membunuh anak kucing milik Jeonghan " tuduh seorang anak berpipi gembil dan kembali membuat heboh seisi kelas.
" Aku tidak membunuhnya! Kucing itu mati terlindas motor. Aku hanya ingin menolongnya! " teriak Wonwoo, matanya sudah memerah dan siap menangis. Apalagi teman-temannya terlihat memandang penuh benci dan ketakutan kearahnya.
" Sudah anak-anak! Jangan menuduh temanmu seperti itu. Chan, Seungkwan minta maaflah pada Wonwoo oke? "
" Tidak mau dia monster! "
Dan Wonwoo tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis. Dia berlari dari kelasnya dan mengabaikan panggilan Lee Sosaengnim.
...
Wonwoo mengikuti Jeonghan secara diam-diam, dia berniat ingin meminta maaf pada temannya itu atas tragedi kucing Jeonghan yang mati.
Meskipun bukan Wonwoo yang membunuhnya, tetapi dia tetap merasa bersalah. Karena kejadian itu Jeonghan tidak mau berbicara padanya, Jeonghan menjauhinya, Jeonghan kini memilih berkumpul dengan anak lainnya membuat Wonwoo menjadi sendirian.
Hanya Jeonghan lah yang mau berteman dengannya disaat anak lainnya mengucilkan dia karena dia seorang darah campuran. Maka Wonwoo merasa sangat kehilangan ketika Jeonghan mulai menjauhinya.Sekarang dia tidak punya seorang teman lagi...dia sendirian.
" Kenapa kau mengikutiku Wonwoo? " tanya Jeonghan, wajahnya memerah karena kesal.
" Maafkan aku, aku tidak membunuh kucingmu. Ini coklat untukmu " Wonwoo memberikan satu kotak coklat untuk Jeonghan sebagai permintaan maafnya. Tetapi Jeonghan menolaknya, Jeonghan menepis kotak coklat ditangan Wonwoo sehingga isinya berhamburan diatas lantai.