Si Terkenal Dadakan

304 11 1
                                    

Disclaimer : Naruto Adalah Milik Masashi Kishimoto

Author : Tandrato

Karakter : Naruto & Hinata

Genre : Family & Romance

Rating : 16+ (T)

Warning : Alternatif Universe Fanfic, Out Of Character, Typo Kemungkinan Ada.

If You Like My Fanfic, Keep Calm And Enjoy It

[]

[]

[]

Sementara itu, Naruto mengintip melalui jendela. Posisi kamar Hinata memang memungkinkannya untuk melihat ke arah gerbang. Benar sekali. Di sana ada seseorang yang sedang menunggu. Dan di bawah lampu jalan, ada sebuah mobil yang tidak asing lagi di matanya.

"Cih! Sasuke! Kenapa kau malah membawa Sakura ke sini. Harusnya kau paham situasinya, kan?" Naruto mengepal tangannya dengan kuat. Ia merasa ingin memukul sahabatnya itu. Ia menutup korden dan melihat ke arah Hinata. Ternyata ia juga sedang melihat Naruto dengan ekspresi yang mengatakan "Aku butuh bantuanmu."

[]

Siang itu, di kantin.

Suara dengusan nafas yang terdengar gelisah terdengar di telinga Hinata. Suara itu dikeluarkan oleh seseorang yang dekat dengannya belakangan ini—Haruno Sakura. Dari suara dengusan yang terdengar berat dan penuh kegelisahan itu, Hinata bisa mengetahui bahwa orang di hadapannya itu sedang memiliki masalah.

"Ada apa, Sakura?"

"Huh! Bukan apa-apa."

"Tapi kau kelihatan gelisah."

"Huuft. Baiklah. Sebagai ketua kelas, hari ini aku memiliki banyak masalah. Dan semua masalah itu berkaitan dengan si pirang yang hari ini tidak masuk."

"Heh? Siapa?"

"Uzumaki Naruto!"

"Heeeee." Setelah cukup panjang, Hinata berhenti dan tak mengatakan apa-apa lagi.

"Masalah reporter yang saat istirahat tiba-tiba meliput kelas kita. Keributan yang terjadi tadi benar-benar membuatku kewalahan mengatasinya. Bahkan kelas kita tidak bisa keluar untuk istirahat. Bisa-bisanya sekolah mengizinkan para wartawan itu masuk area sekolah dan melakukan peliputan untuk membahas si pirang yang sekarang menjadi direktur muda. Mereka bahkan sampai memaksa Sasuke untuk memberikan komentar mengenai si pirang pirang itu. Tapi syukurnya kita dapat jam istirahat ekstra karena guru yang mengajar sekarang tidak ada."

Mendengar itu, Hinata hanya bisa diam sambil memasang wajah tersenyum.

"Bukankah tadi kau juga kena semprot oleh pertanyaan para wartawan itu, Hinata?"

"He! Benar. Tapi karena aku hanya murid pindahan, aku tidak bisa memberikan banyak jawaban."

"Huuft. Sebagai ketua kelas, aku kena porsi pertanyaan sama seperti teman-temannya."

"Sudah-sudah. Dari pada kamu stres bahas Naruto, mending habisin dulu makananmu," ucap Hinata.

"Ahh. Benar. Makanan ini kalo sudah dingin tidak enak."

Setelah makanan mereka habis, Hinata dan Sakura kembali ke kelas. Keadaan sudah menjadi cukup tenang karena para wartawan itu sudah diusir karena sudah kehabisan waktu dan juga siswa yang lain sudah mulai belajar.

Destined With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang