Sebuah Kebenaran

293 14 3
                                    

Disclaimer : Naruto Adalah Milik Masashi Kishimoto

Author : Tandrato

Karakter : Naruto & Hinata

Genre : Family & Romance

Rating : 16+ (T)

Warning : Alternatif Universe Fanfic, Out Of Character, Typo Kemungkinan Ada.

If You Like My Fanfic, Keep Calm And Enjoy It

[]

[]

[]

2 Orang yang kebetulan sedang melewati lorong yang menuju ruang guru itu tampak sangat terkejut melihat Naruto dan Sakura. Tingkah mereka saat itu bisa disalah sangka oleh orang lain. 2 orang yang kebetulan lewat ini pun terlihat syok.

"A-Apa yang kalian berdua lakukan di lorong?!" Suara itu tampak sedikit keras namun masih terasa ada kebingungan dalam suara itu.

Suara itu menyadarkan Naruto dan Sakura bahwa ada orang lain di dekat mereka.

"I-Ino," ucap Sakura.

"H-Hinata," ucap Naruto.

Kedua suara itu tampak terkejut. Mereka hanya memperhatikan kedua orang yang sedang melihat mereka dengan keadaan syok itu sebelum menyadari bahwa posisi mereka saat ini bisa dikatakan pengkhianatan pada Sasuke. Terkhusus Hinata yang melihatnya secara langsung.

[]

Seketika mereka telah menyadari tindakan yang bisa membuat orang salah paham itu, Naruto melepas tangannya membiarkan Sakura mundur beberapa langkah.

Dengan nada yang terkesan panik, "ini tidak seperti yang kalian pikirkan!" ucap Sakura untuk menjelaskan situasi.

Ino mendekati Naruto dengan memasang senyum jahil. "Jadi, apa kau sudah berniat untuk merebut cinta pertamamu dari tangan sahabatmu, Naruto?"

Jika mendengar itu sambil makan, Naruto pasti akan tersedak hingga tewas. "T-Tidak, k-kami hanya berbicara."

"Heh. Benarkah Cuma itu?"

"Iya, sungguh. Tak lebih dari itu," ucap Sakura.

"L-Lalu kenapa Naruto bisa memegangmu, Sakura," kini tiba-tiba Hinata melemparkan sebuah pertanyaan. Tentu saja itu bisa menjadi pukulan mematikan bagi mental Sakura yang telah berjanji untuk membantu memperjelas hubungan Naruto dan Hinata. Namun karena kejadian tersebut, sebuah kesalahpahaman telah terjadi.

"Ehh. Eng..." Tentu saja Sakura kesulitan menjawab.

"M-Maaf. Saat kami berbicara, Sakura sempat melamun. Karena sulit untuk disadarkan, aku mencoba untuk menggoyang-goyang badannya."

"Alasanmu terasa mengada-ngada. Tapi kalau memang seperti itu kejadiannya, kurasa aku bisa maklumi." Ino melihat ke arah Hinata lalu berkata, "kau setujukan, Hinata?"

Hinata sempat terdiam sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya tanda setuju. Namun ia masih belum puas dengan jawaban yang diberikan oleh Naruto. Ia merasa ada hal yang disembunyikan oleh Naruto maupun Hinata. Itu terlihat jelas dari sikap mereka saat sadar bahwa ada orang lain di dekat mereka.

"Hey. Kalian juga mau ke ruang guru kan? Ayo sama-sama ke sana!" ajak Sakura yang sepertinya bertujuan mengganti arah pembicaraan. Dan sepertinya ajakan itu disetujui oleh Ino. Pada akhirnya mereka bertiga pergi meninggalkan Naruto.

"Huuft. Benar-benar gawat. Syukur tidak ada Sasuke. Entah apa yang akan terjadi kalau dia melihat kesalahpahaman itu." Naruto pun memungut buku yang sebelumnya ia jatuhkan. Setelah itu, ia mulai melangkah seraya memperhatikan Sakura dari kejauhan. "Aku tidak ingat apa yang terakhir kali kukatakan padanya. Kenapa ya dia sampai terlihat bengong begitu?"

Destined With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang