page thirty-nine

154 22 0
                                    

Daegu, 29 Maret 2012



Aku mengundang banyak teman-temanku, mulai dari teman-teman di tempat kerja sampai teman-teman alumniku. Aku bahkan mengundang Jimin, Jungkook, serta teman-teman Seulgi yang lain, hingga Seungwan dan Yoongi. Hal itu membuat Ibu Kang berkerja ekstra keras untuk memasak, yang dibantu olehku bersama Seulgi. Ibu Kang juga katanya mengundang teman-temannya, dan hal itu membuatku semakin bersemangat untuk perayaan ulang tahunku tahun ini. Hari ini akan menjadi hari yang super sibuk bagiku, sekaligus hari yang takkan terlupakan.

Seharusnya, malam ini menjadi malam yang paling bahagia bagiku.

Tapi, mereka datang.

Orang-orang berpakaian hitam, jumlahnya lebih banyak dari yang waktu itu. Mereka menyeret Taehyung, membawanya keluar. Aku histeris, menahan mereka yang membawa Taehyungku, namun Ibu Kang menahannya. Aku meronta, menangis keras di pelukan Ibu Kang. Taehyung disana, memanggil namaku dengan panik—hingga ia berhasil meloloskan diri sesaat dan menghampiriku, akan tetapi orang-orang itu kembali menahannya, membawanya masuk ke sebuah mobil.

Tak jauh dari sana, seorang nenek datang menghampiri kami. Ia menyerahkan sejumlah uang banyak kepada kami—namun aku menepisnya. Aku merasakan tatapan nenek itu yang berubah tajam padaku, namun pada akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke mobilnya dan pergi dari rumahku.

Ketika mobil itu mulai meninggalkan area rumahku, aku melepaskan diri dari Ibu Kang, berlari mengejar mobil yang membawa Taehyungku di dalam sana. Aku berteriak memanggil Taehyung hingga suaraku serak dan tenggorokanku sakit—

Namun Taehyung tidak menjawabnya.

Mobil itu melaju hingga pada akhirnya aku jatuh, menangis.

Tuhan jahat padaku.

Dia tak mengabulkan doaku.

Dia pergi.

Dan aku tak pernah mengetahui apakah Taehyung akan kembali atau tidak.

lost stars. | vreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang