Shania pov
Hari ini mami dan mamah akan sekolah disini dengan alasan yg masuk akal tapi aku takut jika nanti semua tau dan rahasia ini terbongkar huftt.
"Mi mami nanti di kelas mana?"tanyaku.
"Dikelas kinal"jawab mami tersenyum.
"Kalo mama"tanyaku pada mama.
"Kelas kamu sama nabilah"ujar mama tersenyum.
"Huft mama sama mami awas suka sama brondong"ujarku.
"Gak akan kok, oh iya nanti panggil mama kalo ada orang lo gue ajah ya sama nama juga"ucap mami.
"Oh ok deh, lo mau kemana sekarang ve mel?"tanya shania tanpa dosa dan tak melihat tatapan tajam sang mami dan mama.
"Awww mi, ma kok aku di jewer sih"pekiku kesakitan.
Mami dan mama pun melepaskan jewerannya.
"Kamu tu ya ngomong disini gak ada orang jadi mami sama mama gak mau kamu ngomong kasar kayak tadi ya"ujar mami menatap tajamku.
"Hhehe maaf mi, ma"ujarku terkekeh.
Sedangkan kinal nabilah sedang berada di toilet.
Mami dan mama pun masuk ke ruang guru.
Dan aku masuk ke kelasku.
Saat masuk aku melihat baru beberapa yg datang, ada gery dan natha disana natha adalah ketos di kelas kami sekarang. Gery memandangku sinis.
Hish menyebalkan pria ini.
Saat aku hendak duduk tiba tiba seseorang mamanggilku.
" kak Shania! "Panggilnya aku menoleh dan mendapatkan nabilah adiku yg baru masuk.
Namun langkahnya terhenti kala ia melihat natha, ada apa dengan mereka?
Tatapan nabilah beralih pada gery yg tersenyum remeh.
Aku yg merasakan aura emosi adikku pun menghampirinya.
"Yok dek duduk"ajakku yg dianggukinya.
Saat duduk dapat kulihat raut gery yg berseri seri namun terasa aneh.
Aku pun duduk dan menaruh tasku namun nabilah yg baru mau duduk tiba tiba tidak jadi saat gery melempar pena di bangku nabilah membuat nabilah menatapnya tajam.lalu mengambil pena itu dan...
"Aaa"ringis nabilah saat hendak menarik kembali tanganya.
"Dek kamu kenapa?"tanyaku bingung dan mencoba menarik tangan nabilah dari bangkunya namun...
"Aaaa sakit kak"pekiknya.
Mataku melotot saat tau ada lem disana, aku melirik gery yg tersenyum puas aku yakin ini adalah perbuatannya.
Natha menghampiri kami.
"Nabilah lo kenapa?"tanya natha cemas.
"Tangan gue ke lem gimana nih"jawab nabilah panik.
"Coba tarik perlahan"ujar natha membantu menarik tangan nabilah.
Aku pun membantunya.
"AaaaaaAAAAAAAA"jeritnya kesakitan saat saat tangannya terlepas dari bangkunya.
Tangannya berdarah namun kulitnya tidak menempel di bangkunya.
"Yawlo dek!!"panikku.
"Ayo bawa nabilah ke uks"natha pun membopong tubuh nabilah ke uks. Aku pun mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aenggeuri angry mom
RandomBagaimana rasanya memiliki seorang ibu yg ikut bersekolah disekolahmu untuk melindungimu dari pembullyan, penyiksaa, pelecehan yg ada disekolahmu. Mau tau baca ff ini ajah ya 🙌