12. BENCANA

55 14 2
                                    

Jam istirahat sudah habis dari lima belas menit yang lalu. Namun Rahma dan teman-temannya masih ada di kantin. Duduk-duduk santai sambil meminum pop ice.

"Balik yuk lah" ajak Sulci.

"Yuk" mereka semua berdiri lalu membayar makanan yang mereka pesan ke penjual di kantin.

"Eh tunggu" jegat Rahma. Mereka semua yang tadinya hendak jalan berhenti seketika dan menghadap ke Rahma.

"Kita jalan lewat pintu utama kantin. Nanti ke tahuan sama guru PKN kalo baru masuk kelas"

"Terus lewat mana?" tanya Annisa.

"Lewat pintu samping" usul Dhea.

"Yah itu mah harus muter lagi. Melewati lobby, gerbang depan, gerbang belakang, gedung D, ruang guru, masjid, gedung C -"

"Berisik Mih" Syarifah memotong ucapan Najla. Membuat Najla memandangnya sinis dan di balas tatapan sinis juga.

"Dari pada kena hukuman guru. Meding muter lah walau jauh" lanjut Syarifah.

"Nah, sepanjang jalan kenangan. Kita selalu bergandeng tangan"

"Lah si kampret malah nyanyi" Sulci menoyor kepala Delya.

"Nanti lewat lobby aja" usul Winda.

"Kalo mau mati mah silahkan" Delya berlaga mempersilahkan Winda sebagai mimi peri.

"Udah lah liat gimana nanti aja"

Mereka bersembilan keluar dari area kantin lewat pintu belakang kantin yang bisa menghubungkan dengan lobby dan gerbang utama.

"Weh lewat lobby si satpam kaga ada!" Seru Syarifah.

Mereka semua mengangguk lalu memasuki lobby dengan cepat agar tidak ketahuan. Memang, di sekolah ini lobby tidak boleh di lewati oleh murid. Jika murid masuk sekolah, harus lewat pintu belakang kantin atau gerbang belakang yang mengasilkan harus muter dulu dia kelasnya ada di gedung tengah.

"HEH KALIAN NGAPAIN LEWAT LOBBY?! SCOT-JUMP 40 KALI" Seru pak Jono yang entah datang dari mana. (Gak tau dah tulisan itu bener apa kaga)

"Yah pak kalo di suruh scot-jump nanti Annisa kurus dong" sahut Annisa.

Setelah itu mereka lari sambil cekikikan dan menaiki tangga terdekat. Pas sudah sampai di lantai dua, mereka langsung di kejutkan dengan suara Delya.

"Weh anjir guru BK coy! Turun-turun!" Seru Delya.

Mereka semua langsung turun mendengan komando dari Delya. Pas sudah lantai bawah Delya berkata lagi yang membuat teman-temannya termasuk Rahma naik darah.

"Yah cuma lewat" kata Delya dengan nada kecewa.

"Kampret!"

"Belum pernah di santet online sih!"

"Shit!"

"Belum aja gua jadiin sate!"

"Ih kambing"

"Bah minta di keroyok"

"Bangke"

Berbagai umpatan mengerikan mereka keluarkan kepada temannya yang sedang nyengir seperti tak berdosa ini.

***

Dua jam lagi pelajaran IPS sudah selesai. Dan murid akan segera di pulangkan. Guru IPS menuliskan lima soal yang kalimatnya pendek-pendek tapi jawabannya satu lembar. Laknat memang.

"Kerjakan lalu kumpulkan hari ini juga" kata guru IPS tegas.

Semua anak murid menyahut dan mulai mengerjakan. Yaa walau hanya menulis soalnya saja dan jawabannya cari di gogle. Mentok-mentok nyontek ke temen yang pinter.

THE CRAZY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang