13. SAKIT

69 15 7
                                        

Remaja - HIVI

*** 

"ASTAGFIRULLAH HALAZIM NAJLAAAA"

Rahma dan Najla kejar-kejaran di dalam kelas seperti anak kecil. Rahma berlari menghirdar dari Najla agar badannya yang mulus dan seksi seperti Meghan trainor ini tidak kena gigit oleh Najla. Terkadang Rahma suka berfikir, ini anak maunya apa sih gigitin gua mulu, kenapa tidak Winda saja yang badannya gendut.

Kaki Rahma tersandung meja guru membuat Rahma terjatuh tengkurep. Tanpa pikir panjang Najla langsung menibani badannya dan menggigit lengan sebelah kiri Rahma membuat Rahma memekik kesakitan sekaligus kaget.

"AAAA NAJLA SAKIT!!! LEPASIN GAK"

Rahma mendorong kepala Najla agar menjauh dari lengan sebelah kirinnya sambil berteriak minta tolong, tapi dari semua temannya yang ada di kelas tidak ada yang menolonginya, malah memvidioi dan tertawa tanpa dosa. Setelah puas menggigit, baru lah Najla melepaskan gigitannya dan memandang Rahma dengan wajah tersenyum menyeramkan pertanda kemenangan.

"Ya ampun biru kan tuh. Baru aja minggu kemaren biru-biru di tangan sebelahnya ilang. Sekarang udah ada lagi. Gila lo Naj" Rahma meringis sambil mengelus tangannya yang ada bercak warna biru.

Minggu kemaren saat Rahma sedang duduk diam menyimak teman-temannya yang lain bercerita. Tiba-tiba Najla datang dan langsung menggigitnya sampai biru dan bengkak. Gila nggak sih itu manusia, orang nggak salah apa-apa lagi diem gak ngapa-ngapain tiba-tiba di gigit. Nanti di gigit balik Rahma rabies tuh Najla. Eh, emang Rahma anjing apa, dia kan Dugong.

"HAHAHA"

"Malah ketawa lagi, kesetanan ya lo?"

"Bacot lah" Rahma menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil menatap Najla yang berjalan dan duduk di barisan kedua paling belakang bersama Daffa.

"Berasa nonton twilight gua. Tapi di sini gak ada adegan ena-enanya" ceplos Syarifah menatap Rahma yang sedang berjalan ke meja guru dengan muka melas.

"Astagfirullah Peh istigfar woy udah mau bulan puasa"

Annisa, Delya, Dhea, Rindu, Winda mengelus-elus punggung Syarifah dan menepuk jidatnya. Dari depan, di meja guru, Rahma mengamati teman-temannya dengan pandangan yang-sakit-gua-kenapa-si-Ipeh-yang-ditenangin. Rahma mengalihkan pandangannya ke lengan sebelah kirinya dan turun ke lutut.

"Sengsara sudah hidup gue"

***

Di sekolah ini setiap hari Rabu semua murid tidak di perbolehkan untuk membawa bungkus plastik ke area sekolah. Bisa di bilang hari tanpa plastik. *bukan hari tanpa kamu, eakkk.

"Weh ini permennya masukin ke dalem kaos kaki"

"Ih nanti bau atuh"

"Nih nih masukin baju lu aja makaroninya"

"Ih engga ah nanti kalo bejendol di pegang-pegang lagi"

"Ini masukin ke kutang lu cepetan"

"Ih minta di tabok. Mana bisa botol air di masukin kutang gua"

Dan masih banyak lagi percakapan-percakapan untuk mengupatkan makanan dan di bawa keluar dari area kantin.

"Kenapa sih harus ada hari tanpa plastik. Kenapa nggak ada hari tanpa belajar" kata Dhea sambil melihat orang-orang yang sedang di periksa oleh anggota osis.

"Itu mah maunya lu Dhe" Annisa menoyor kepala Dhea.

"Nggak tugas lu Del?" Tanya Sulci pada Delya yang sedang santai memakan permen gagangnya.

THE CRAZY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang