"Dia-" ucap Mr. X terpotong.
"ZEEMANO!!!" teriak Archita seraya berlari menghampiri Medina dan pria itu.
Teriakan Archita spontan membuat kepala Medina sakit dan benar-benar sakit. Medina memegang kepalanya seraya memejamkan mata menahan sakitnya yang luar biasa.
Archita membelalakkan matanya menatap Medina yang seperti itu, bahkan Mr. X yang bernama Zeemano pun ikut membelalakkan matanya terkejut.
"Aaarrrrggghhhh" teriak Medina seraya berjongkok dan masih memegang kepalanya, Zeemano dan Archita ikut berjongkok seraya memegang Medina.
"MEDINAAAAAA!!" teriak seorang pria seraya berlari menghampiri Medina yang kini tak sadarkan diri.
"Dina bangun!" ucap pria itu sedikit berteriak seraya berjongkok.
"Dina bangun, Din!!!!" ucap Archita juga seraya memeluk Medina.
Zeemano menutup wajahnya dengan kedua tangan, seorang pria yang tadi datang dan berjongkok dihadapan Medina, kini berdiri dan menarik kerah baju seragam Zeemano, membuat Zeemano berdiri.
"Hariz jangan cari ribut disini!!" bentak Archita membuat Hariz melepaskan tangannya dari kerah baju Zeemano.
"Lo apain dia, bangsat?" bentak Hariz dihadapan wajah Zeemano.
"Gue ga ngapa-ngapain, bego!!!" bentak Zeemano tidak kalah emosi seraya mendorong bahu Hariz.
"Mano ga salah! Gue yang salah, tadi gue teriakin nama Mano" ucap Archita membuat Hariz menoleh dan berjongkok dihadapan Archita.
"Lo beraninya nyebut nama Mano depan dia? Udah berapa kali gue kasih tau, jangan sebut nama Mano depan dia!!!!" bentak Hariz hampir menampar Archita, Archita sudah menunduk takut seraya masih memeluk Medina.
Hariz yang sudah ancang-ancang hendak menampar Medina, seketika tangan Zeemano menahannya.
"Jangan kasar sama cewe! Kalau lo mau berantem, sama gue!!! Dia bukan lawan lo anj*ng!!!" bentak Zeemano seraya memukul pipi Hariz, membuat emosi Hariz memuncak.
Hariz melawan Zeemano dan menyeret Zeemano ketengah lapang, Zeemano melawan Hariz dengan berbagai pukulan, begitu juga sebaliknya. Mereka berdua bergulat dengan emosi yang kian lama kian memuncak. Hingga terlihat cucuran darah dari tiap sudut bibir masing-masing, tapi darah itu bukanlah masalah bagi mereka.
Yang dipermasalahkan sekarang adalah Medina yang pikirannya mudah terlintas memori lama, dan Archita yang menjadi masalah diantara mereka. Karena Archita yang mengundang masalah dan timbullah masalah yang menyangkut Medina.
"Doniii!!!" panggil Archita sedikit teriak saat Doni keluar dari ruangan kepala sekolah, Doni berlari menuju Archita tanpa menoleh ke lapangan.
"Dia kenapa?" tanya Doni.
"Kepsek ada diruangannya?" tanya Archita panik.
"Ga ada, guru-guru pada rapat" ucap Doni.
"Gue minta tolong bawa dia ke UKS, gue mau panggil Rio dulu, titip Dina" ucap Archita berlari menuju koridor kelas 11 untuk mencari Rio dan teman-temannya.
Doni yang sibuk membawa Medina ke UKS, Archita yang sibuk mencari Rio, dan ditambah Hariz juga Zeemano sibuk bergulat tiada henti.
Setelah Archita menemukan Rio, Archita bergegas menyuruh Rio dn teman-teman Rio kelapang belakang, dan kini Archita, Shira dan Karina sedang menjaga Medina di UKS.
Sedangkan Rio, Izzani, Dimas, Arya juga Doni berlari menuju lapang belakang dengan terburu-buru, takut jika Hariz dan Zeemano ketahuan guru dan takut jika mereka teluka parah.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Medina• [TAMAT] ✓
Teen Fiction(TAHAP REVISI) [10-04-2019] #1 in akudankamu [27-03-2019] #3 in nyaman Perempun bernama Medina Ardialova memiliki Trauma yang membuat dirinya harus memiliki Rahasia. Rahasia yang enggan ia umbar pada siapapun, Rahasia yang ia simpan sejak lama, hin...