• Sembilanbelas •

4.1K 181 0
                                    

Seleksi tahap 2 akan segera berlangsung, Syahilla selaku MC sedari tadi berbicara dipanggung seraya menunggu para juri bersiap dan para siswa Clever bersiap dengan ponselnya masing-masing yang sudah memiliki link untuk memvoting para peserta.

Kali ini Syahilla sudah membuka acara dengan membacakan bismillah, dan seperti biasa peserta 1-5 berada dibelakang panggung.

Kali ini Archita sudah memasuki area panggung dengan anggun, ia menggunakan gaun panjang berwarna hitam dilapisi manik-manik putih dengan rambut yang ia gelung menyisakan poni nya.

Archita berjalan kepojok panggung dan mengambil alat musik yaitu biola, ia dengan lincah memainkan biola tanpa ia bernyanyi, ia hanya memainkan biola yang menciptakan irama dan melodi yang sangat merdu, membuat para juri serta penonton di Aula terpukau.

Lama Archita memainkan biolanya, sekarang ia menyudahi bakatnya itu, lalu ia tersenyum seraya menyimpan biola ditempat semula, lalu ia kembali kebelakang panggung diiringi tepuk tangan meriah dari para juri dan penonton.

Dan kini, giliran Medina yang menaiki panggung dengan anggun dan senyum mengembang, Medina duduk dikursi yang beposisi ditengah panggung dan sudah tersedia piano yang akan ia mainkan.

Sama seperti Archita, Medina memainkan piano dengan merdu, lincah layaknya seorang profesional, Medina pun sudah memakai microfon yang terdapat dipipinya.

Intro yang dimainkan Medina indah, lalu Medina mulai bernyanyi diiringi lantunan pianonya sendiri.

"Kau bisa patahkan kakiku
Tapi tidak mimpi-mimpiku
Kau bisa lumpuhkan tanganku
Tapi tidak mimpi-mimpiku

Kau bisa merebut senyumku
Tapi sungguh tak akan lama
Kau bisa merobek hatiku
Tapi aku tahu obatnya

Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita

Kau bisa hitamkan putihku
Kau takkan gelapkan apapun
Kau bisa runtuhkan jalanku
Kan ku temukan jalan yang lain

Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita

Bila bukan kehendakNya huuu
Tidak satu pun culasmu akan bawa bahagia

Manusia-manusia kuat itu kita, jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita, jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita, jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita, jiwa-jiwa yang kuat itu kita

Kau bisa patahkan kakiku, patah tanganku rebut senyumku
Hitamkan putihnya hatiku, tapi tidak mimpi-mimpiku"

-Tulus - Manusia Kuat-

Medina mengakhiri nyanyiannya dan melodi piano yang dimainkan Medina pun berhenti, lalu Medina berdiri seraya menatap juri dan penonton.

"Terimakasih" ucap Medina diiringi tepuk tangan meriah dari para juri dan penonton.

Sekarang giliran Shira yang memasuki panggung dengan berjalan anggun diiringi senyum mengembang.

Panitia sound system mempersiapkan instrumen yang akan mengiringi Shira menyanyi.

Lalu Shira menyanyi seraya menggerakkan tubuhnya layaknya penyanyi profesional.

"Tiada berbeda apa yang ku rasakan
Tajam menusuk tak beralasan
Kita sudah dingin hati

Dulu kita pernah saling memahami
Segan merasa telah menyakiti
Kita telah lupa rasa

Setiap katamu cerminan hatimu
Jadikan berarti
Jangan sia-siakan waktumu tuk membenci

•Medina• [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang