Disebuah gedung mewah terdapat banyak orang yang sedang mengobrol juga minum bersama. Mereka menggunakan baju mewah layaknya ini adalah acara pesta. Medina keluar dari kamar menggunakan gaun cantik dengan polesan make up, Medina berjalan anggun menuju meja yang terdapat kue.
Kue itu mewah, dan ada lilin berbentuk angka 16, juga ada tulisan 'HBD MEDINA'. Semua tamu berkumpul mengerubungi Medina, lalu mereka semua menyanyikan lagu 'Happy birthday' untuk Medina. Semua bertepuk tangan, Medina tersenyum bahagia. Disebelah kanan Medina berdiri, terdapat Zeemano Hariz dan Ali, sebelah kiri Medina terdapat Bu Ina, Karina dan Shira.
"Sebelum tiup lilin, berdoa dulu ya" ucap Zeemano membuat Medina memejamkan mata, lalu meniup lilin itu. Saat lilin ditiu, semua bertepuk tangan bahagia, tersenyum senang atas bertambahnya usia Medina.
Tiba-tiba..
Ada seorang wanita paruh baya menggunakan gaun cantik seraya membawa kado besar, berjalan menuju Medina. Medina menatap wanita paruh baya itu dengan tatapan tidak percaya.
"BUNDAAAAAA" teriak Medina seraya membuka matanya dan duduk dengan tegak seraya mengatur nafas.
"Jadi tadi mimpi?" tanya Medina seraya memegang kepalanya.
"Din, ba-eh udah bangun ternyata. Mandi woy! Telat nih" ucap Karin seraya menyampirkan tasnya dibahu.
"Sekarang tanggal berapa?" tanya Medina pada Karina.
"Tanggal 4 oktober, kenapa?" ucap Karina diakhiri bertanya membuat Medina mengambil ponsel dan mengecek tanggal.
Ternyata memang benar hari ini adalah tanggal 4 oktober, seinget Medina saat hari Senin tanggal 2 oktober dirinya bertengkar dengan Hariz dan berlarian di Taman bersama Zeemano.
Dan memang saat di Taman, dirinya pusing dan tidak enak badan, lalu meminta Zeemano mengantarkan dirinya pulang. Lalu semua itu apa? Hanya mimpi? Jadi 2 hari kemarin, Medina tertidur dan bermimpi?
"Woy, Din! Buruan telat nih. Mau bareng gue apa mau sama kak Mano? Tuh orangnya didepan. Lo sama kak Mano aja ya, gue buru-buru, ga mau telat gue. Kalau kalian yang telatkan bisa dimaklumi. Bye!" ucap Karina tanpa spasi yang langsung berlari menuju keluar rumah meninggalkan Medina yang masih terpaku dikasur.
"Semua mimpi? Pertengkaran sama kak Hariz, di Taman bareng kak Mano? Jadi itu mimpi? Terus tadi ulang tahun juga mimpi?" tanya Medina bingung.
"BERARTI KEMARIN AKU ULANG TAHUN?" teriak Medina seperti orang frustasi.
"Kenapa ga ada yang bangunin aku sih? Kemarin kan tanggal 3 oktober, harusnya kemarin aku seneng karena ulang tahun. Ah taulah" ucap Medina seraya memasuki kamar mandi.
Lama Medina mandi dan bersiap, kini Medina keluar dari kamar dan langsung mencium tangan Ina tanpa sarapan terlebih dahulu.
"Ga apa-apa Bu, Dina makan di Sekolah aja ya. Assalamualaikum" ucap Medina.
"Waalaikumsalam" jawab Ina.
Medina berjalan keluar rumah seraya melihat kedepan rumah yang memang disana sudah ada Zeemano sedang bersandar dimotor seraya memainkan ponsel.
Teng!
Suara pagar rumah yang dibuka membuat Zeemano menoleh seraya mematikan ponselnya.
"Ayo" ucap Zeemano seraya memakai helmnya.
"Iya" jawab Medina seraya menaiki motor Zeemano.
Zeemano bukannya melajukan motornya, ia malah membuka jaket berwarna merah miliknya, lalu ia memberikan pada Medina.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Medina• [TAMAT] ✓
Fiksi Remaja(TAHAP REVISI) [10-04-2019] #1 in akudankamu [27-03-2019] #3 in nyaman Perempun bernama Medina Ardialova memiliki Trauma yang membuat dirinya harus memiliki Rahasia. Rahasia yang enggan ia umbar pada siapapun, Rahasia yang ia simpan sejak lama, hin...