• Duapuluh Lima •

4.4K 188 11
                                    

Hari demi hari berlalu, tepat hari ini bulan oktober, Medina sudah resmi lolos tahap Daerah dan mewakili Indonesia bersama 4 rekan lainnya menuju ketingkat Internasional. Pertengahan November, Medina akan berangkat menuju Singapore untuk mengikuti upacara pembukaan, seleksi calon Putri SMA akan diadakan di Amsterdam. Seleksi yang membutuhkan satu bulan untuk menunjukkan siapa yang berhak menjadi Putri SMA Internasional. Akankah Medina mewakili Indonesia menjadi Putri SMA Internasional? Atau tidak?

Sudah dua bulan lebih Medina menjalankan hidupnya sesuai apa yang skenario Tuhan beri. Di awal bulan Oktober ini, Medina ingin saat usianya genap 16 tahun, Medina mendapatkan hadiah terindah dari Tuhan padanya. Ntah berbentuk doa yang terkabul, atau yang lainnya.

Harapan Medina pada Tuhan adalah, ia ingin mendapatkan kebahagiaan yang layak dan mendapatkan jawaban atas semua yang terjadi pada hidupnya.

Tidak salahkan jika Medina berharap pada Tuhan?

Berharap pada sang Pencipta lebih baik dari pada berharap pada ciptaan-Nya. Karena Tuhan maha adil, maha penyayang yang selalu mengganti kesenangan menjadi kebahagiaan. Lain hal dengan Manusia yang mengganti kesenangan menjadi kesedihan, mengganti kebahagiaan menjadi keterpurukan.

Lebih indah berharap pada sang Pencipta, karena apa yang kita harapkan pada Nya, jelas pasti akan terkabul walaupun harus menunggu waktu yang tepat dan lama.

Berbeda dengan berharap pada Manusia yang selalu memberi janji tanpa menyertakan bukti.

Hari ini terik matahari sangat panas membuat siapa saja enggan untuk keluar rumah, terik matahari dipagi hari memang baik, namun jika berlama-lama juga tidak akan baik.

Medina dan Karina sedang bersantai diteras rumah seraya meminum es jeruk yang barusan mereka buat setelah jogging.

"Din, bulan Oktober nih" ucap Karina seraya menyelonjorkan kakinya karena mereka duduk diteras, bukan dikursi.

"Welcome to Oktober" ucap Medina seraya merebahkan badannya diteras yang dingin.

"H-2 ya, Din" ucap Karina membuat Medina menoleh pada Karina yang sedang duduk seraya meminum es jeruknya itu.

"19 tahun tanpa Bunda" ucap Medina seraya menatap lurus pada langit-langit rumah.

"Tapi ada gue kan" ucap Karina seraya tersenyum menatap Medina, dan Medina ikut tersenyum, lalu terduduk seraya membuka ponselnya.

"Mau posting di instagram lagi, Bu? Ga bosen tuh sama like dan coment yang bejibun?" tanya Karina membuat Medina tertawa, namun pandangan tetap fokus pada layar ponsel

"Ga lah, mereka semua itu moodboster aku. Termasuk para haters" jawab Medina masih menatap layar ponselnya.

"Anjir liat tuh! Followers lo 9,9 juta, bentar lagi 10 juta nih. Lanjut terus Mbak, kalahin followers Ariana Grande" ucap Karina membuat Medina tertawa puas.

~~

~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•Medina• [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang