Jalan Sama Bara

2.2K 175 15
                                    

Gia masih memandang layar ponselnya yang menampilkan pesan dari dirinya untuk Bara.

AsmaraGia

Maaf, ini beneran Bara?

Sambil menunggu jawaban Bara dengan resah, Gia memeluk boneka teddy bear-nya lalu kedua telunjuknya saling beradu. Hampir saja Gia mau menangis karena yakin kalau Aira, adiknya Bara, mengerjai dirinya lagi seperti biasa jika saja benar-benar tak ada jawaban pesan dari Bara. Namun, ponselnya menampilkan satu notifikasi pesan masuk.

Gia melonjak kegirangan. Pelan-pelan dengan hati berdebar-debar Gia membuka pesan tersebut.

KumbaraP

Iya ini gue Bara.

AsmaraGia

Beneran Bara kan?

KumbaraP

Iya gue Bara!

Emang lo pikir siapa?

Hari sabtu mau jalan enggak sama gue?

Seketika Gia melompat-lompat di atas tempat tidurnya.

“Aaaakkk! Ternyata beneran Bara! Beneran Bara yang kirim pesan! Bara ngajak Gia jalan!” pekiknya histeris.

               KumbaraP

Bales pesan gue cepet!

Gia berhenti melompat ketika membaca pesan terbaru dari Bara, dia langsung mengetik balasan.

AsmaraGia

Iya, Gia mau jalan sama Bara.

KumbaraP

Oke.

Lo mau jalan ke mana?

Gia mengkerutkan dahinya ketika membaca pesan Bara yang menanyakan keinginannya jalan ke mana. Sedikit kebingungan, Gia lalu membalasnya dengan menyebutkan suatu tempat yang sudah lama ingin dia kunjungi semenjak terakhir dia pergi ke sana bersama almarhum papanya.

AsmaraGia

Gia mau jalan ke kebun binatang ragunan.

Dan Bara tersenyum kecil membaca pesan Gia. “Untung bukan tempat yang aneh-aneh.”

∆ ∆ ∆

“Adira bantuin Gia dandan dong.”

Dira melongo melihat Gia dari ujung rambut hingga ujung kaki. “Lo mau ke mana Gi?” tanyanya ketika melihat penampilan Gia yang manis sekali dengan dress yang dipadukan sweater, rambut berponi yang diikat dua juga sepatu kets tak ketinggalan boneka teddy bear di pelukannya.

“Gia mau jalan sama Bara.” jawabnya semringah.

“Serius? Jadi yang kirim pesan waktu itu beneran Bara?” Gia mengangguk mantap. “Terus lo mau jalan sama Bara hari ini?” sekali lagi Gia mengangguk mantap. “Emang lo mau jalan ke mana Gi?”

“Ke kebun binatang ragunan.”

“Ragunan? Gi, lo pasti enggak serius?”

“Gia serius kok, kan Gia yang minta ke kebun binatang.”

Adira mendecak. “Gi, lo kencan sama Bara ke ragunan? Enggak ada tempat yang lebih romantis lagi?”

Gia mengendikkan bahu. “Enggak tahu,” Dia mengerucutkan bibirya. “Gia lagi pengen banget ke sana, sudah lama banget semenjak terakhir kali sebelum papa meninggal.”

THE UGLY BRIDE [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang