Part 6

2.5K 300 72
                                    

           

Previous

"Jika dia melakukannya di depan umum, kau hanya perlu menunjukkan pada kekasihmu bahwa kau bisa melakukan hal yang sama."

"Bagaimana caranya?"

Luhan bertanya bersamaan dengan mobil Sehun yang berhenti di satu tempat bertuliskan happy café, dia menggantungkan jawaban seraya melepas seatbelt sebelum kembali menoleh dan menawarkan "Kau bisa meminjam lenganku lagi, aku akan meminjamkan semua bagian tubuhku yang kau perlukan didalam sana, ayo masuk."

BLAM!

Luhan berkedip seperti sedang memproses apa yang ditawarkan Sehun, lalu dari luar mobil teman sebayanya itu mengerling seraya memasuki café sahabatnya lebih dulu seolah memberi kekuatan yang tak pernah didapatkan Luhan saat harus berhadapan dengan Victoria dan Jacskon sebelumnya.

Hal itu membuat Luhan menjadi seribu kali lebih bersemangat dan yakin bahwa pertemuan malam ini akan menjadi pertemuan terbaiknya dengan Victoria selama bertahun-tahun mereka saling mengenal.

"yeah, Kau bisa melakukannya kali ini, Sehun membantumu!"

.

.

.

.

.

.

A Fanfiction to celebrate Our beloved Hun-Han Month

Its called

.

Been Through

.

Hun-Han

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Oke sempurna!"

Setelah puas melihat wajahnya di cermin mobil, Luhan bersiap untuk keluar dan segera masuk dalam café, tak lupa dia menyelipkan ponsel di saku celana miliknya sebelum tubuhnya terlonjak kaget melihat wajah seseorang sedang menempel di kaca mobil Sehun dan itu adalah wajah Baekhyun yang membuat pose konyol seolah menyindir padanya.

Luhan pun terkekeh, menyatukan dua tangan dia seolah meminta maaf sebelum perlahan membuka pintu mobil Sehun "Maaf aku terlambat, banyak yang terjadi."

"Aku berencana membencimu lagi jika dalam dua menit kau tetap tidak menunjukkan batang hidungmu!"

"eyy....Kita sudah cocok bagai duo davichi, jangan membenci lagi, nanti ada kerutan di dahimu."

"ish! Kalau begitu ayo cepat masuk, aku tidak sabar berkumpul dengan club paling kaya raya di sekolah."

Membenarkan letak blazer merahnya, Luhan mengerling sang diva yang juga memakai blazer warna serupa seraya memimpin jalan "Baiklah, ayo masuk."

Tring....

"Oh ayolah, kenapa kalian semua disini?"

Pertama kali yang terdengar saat Luhan membuka pintu Happy café adalah suara gerutuan yang berada di balik meja kasir, hal itu sontak membuat Baekhyun dan Luhan mencari asal suara dan terkekeh melihat Kyungsoo disana terlihat sangat kesal dikerumuni oleh sebagian besar pengunjung yang tak lain adalah teman sekelasnya dan beberapa adik kelas yang cukup populer di sekolah mereka.

Been ThroughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang